Liputan6.com, Jakarta Jalan yang menghubungkan Bogor dengan Sukabumi, Jawa Barat via Leuwiliang-Cikidang hingga Rabu (6/7/2022) belum bisa dilewati kendaraan roda empat.
Jembatan di ruas Jalan Tanjungsari, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, hancur akibat diterjang banjir bandang dan longsor pada Rabu 15 Juni 2022.
Advertisement
Baca Juga
Kapolsek Leuwiliang, AKP Agus Supriyanto mengatakan pekerja dari Dinas PUPR Kabupaten Bogor telah membangun jembatan darurat di samping jembatan putus di Blok Gorowek. Lokasi jembatan itu berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Namun kendaraan yang melintas dari arah Leuwiliang maupun Cikidang masih terbatas pada roda dua. Meskipun masih dibatasi, hal ini agar aktivitas warga sepenuhnya tidak terganggu.
"Sudah ada jembatan darurat yang dibangun oleh PUPR. Tapi tonasenya hanya untuk yang ringan-ringan saja atau motor," kata Agus kepada Liputan6.com, Rabu (6/7/2022).
Sedangkan untuk kendaraan roda empat maupun lebih sampai saat ini masih belum diperbolehkan hingga jembatan tersebut benar-benar aman dilewati.
"Termasuk kendaraan umum seperti Bus Damri rute Leuwiliang-Cikidang belum boleh melintas," ujarnya.
Â
Sempat tutup
Agus mengatakan, material longsoran yang sempat menutup jalur alternatif menuju Sukabumi via Leuwiliang ini pun sudah dibersihkan.
Saat bencana longsor, ada 14 titik jalan yang tertimbun dengan ketinggian material longsoran mencapai 4-5 meter dan panjang rata-rata 60 meter.
"Kalau untuk jalur yang sempat putus karena tertutup longsor sudah dibersihkan semua," kata dia.
Â
Advertisement
15 Juni
Musibah banjir bandang pada 15 Juni lalu juga menerjang pemukiman warga di Kampung Cisarua, Desa Purasari, Leuwiliang.
Dua orang meninggal dan tiga lainnya luka akibat bencana alam tersebut.
Tak hanya itu, lima unit rumah rusak berat dan satu pondok pesantren terdampak serta dua jembatan putus.