Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 182 jemaah calon haji rencananya akan disafariwukufkan. Dua hari menjelang wukuf di Arafah, semua pasien yang direncanakan disafariwukufkan ditarik dari kloter ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
"Untuk kemudian pada hari Jumat (9 Zulhijah) bersama-sama berangkat ke Arafah dengan menggunakan bus," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana di Kantor KKHI Makkah, Rabu (6/7/2022).
Advertisement
Direncanakan, bus yang digunakan mencapai 10 bus untuk 182 jemaah. Dari data 182 jemaah menjadi calon peserta safari wukuf, sebanyak 162 jemah merupakan calon peserta duduk dan 20 jemaah merupakan calon peserta baring. Sebanyak 113 calon peserta safari wukuf merupakan jemaah yang saat ini berada di kloter. Sementara calon jemaah safari wukuf yang saat ini masih menjalani perawatan di KKHI, sampai hari ini sejumlah 69 orang.
Setiap bus, ada dokter dan perawat yang akan membantu menangani pasien. Ada pula pembimbing ibadah. Jemaah yang akan disafariwukufkan diberangkatkan setelah semua jemaah berangkat ke Arafah, seatelah semua petugas ke Arafah.
Baca Juga
"Nanti terakhir yang gunakan bus hari jumat, mungkin sekitar jam 10 pagi. Mereka adalah rombongan terakhir yang akan diberangkatkan," kata dia.
Nanti jemaah akan di Arafah kurang lebih satu jam, kemudian kembali lagi ke KKHI. Jemaah haji pasien ini semuanya ada di dalam bus. "Ya tidak turun di Arafah, tapi kembali ke KKHI untuk dilakukan perawatan," kata Budi.
Budi menambahkan, pasien yang disafariwukuf paling mereka adalah pasien dengan post stroke, kemudian pasien-panteng gagal jantung, hipertensi berat, pasien kanker, gagal ginjal. "Pasien-pasien itu yang kondisinya lemah sehingga tidak bisa safari wukuf mandiri," kata dia.
Banyak Pasien yang Sembuh
Dia mengatakan, menjelang wukuf di Arafah banyak pasien yang sembuh. Dengan begitu mereka tidak jadi disafariwukufkan. "Mungkin semangat jemaah untuk beribadah, membangkitkan lagi kesehatan mereka. Jadi psikis mereka sangat positif menjelang wukuf di Arafah. Banyak juga jemaah yang akhirnya pulang dan laksanakan wukuf secara mandiri," kata dia.
Budi menerangkan, KKHI tetap akan beroperasi walaupun masa puncak ibadah di Arafah, Muzadalifah, Mina (Armuzna). Dari 782 tenaga kesehatan yang dimiliki, ada sekitar 100 orang yang tetap tetap difungsikan di KKHI Makkah.
"Selanjutnya yang lain kita sebar yang ada di Arafah, Muzdalifah, maupun Mina," ucap Budi.
Advertisement