Liputan6.com, Jakarta Polisi kesulitan menangkap Moch Subchi Al Tsani (MSAT) yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) alias buronan kasus pencabulan santriwati di Jombang, Jawa Timur. MSAT sendiri merupakan anak dari pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Shidiqqiyah Ploso Jombang, Muhammad Mukhtar Mukthi.
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto pun menyarankan kepada Kementerian Agama (Kemenag) untuk membekukan izin dari Ponpes Shidiqqiyah.
"Kementerian Agama memberi sanksi pembekuan izin ponpes dan lain-lain," tutur Agus kepada wartawan, Kamis (7/7/2022).
Advertisement
Menurut Agus, dukungan dari masyarakat sangatlah diharapkan untuk menuntaskan permasalahan tersebut. Misalnya dengan semua orang tua murid yang ada di Ponpes menarik putra-putrinya untuk pindah ke pondok pesantren lain yang lebih aman dari kemungkinan menjadi korban kekerasan seksual.
"Masyarakat tidak memasukkan putra-putrinya ke Ponpes tersebut," jelas dia.
"Saya rasa kita semua khususnya warga Jatim kan tidak mentolerir apa yang dilakukan oleh pelaku kepada santriwati-santriwati yang menjadi korbannya," sambung Agus.
Agus menegaskan, upaya penegakan hukum yang dilakukan korelasinya adalah untuk mewujudkan ketertiban. Sementara petugas sudah beberapa kali berupaya melakukan penangkapan terhadap MSAT, seperti mediasi yang dilakukan oleh pihak Polres dan Polda, namun malah dihalang-halangi oleh sekelompok warga.
"Bahkan pemilik ponpes, yang notabene orangtua pelaku, justru meminta tidak ditangkap. Tentunya aparat kepolisian di daerah tersebut sangat mempertimbangkan aspek Kamtibmas," Agus menandaskan.n
Sejumlah Simpatisan Diamankan
Sebelumnya, Polda Jawa Timur bersama Polres Jombang melakukan jemput paksa tersangka pencabul santriwati, MSAT, yang juga merupakan anak kiai Jombang. Namun, pelaku belum bisa ditangkap hingga Kamis siang.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto mengungkapkan, pihaknya mengamankan sejumlah orang untuk menyisir keberadaan MSAT yang jadi buron.
"Ada sekitar puluhan orang yang tadi dimasukan ke tiga truk. Mereka merupakan relawan, simpatisan dan santri," ujar Dirmanto di Jombang, Kamis (7/7/2022).
Dia menjelaskan, tim gabungan masih melakukan pemilihan dan mendata untuk mencari tersangka MSAT dalam Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyah Jombang.
"Dalam ponpes, tim gabungan masih melakukan pemilihan dan mendata mana saja yang merupakan santri, relawan dan simpatisan. Dan mudah-mudahan juga menemukan tersangka MSAT," ucap Dirmanto.
Advertisement