Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyampaikan selamat Idul Adha 1443 H bagi umat muslim Indonesia. Ia menyebut Idul Adha adalah peristiwa yang mengajarkan tentang totalitas.
“Yakni totalitas pengorbanan dan totalitas ketaatan. Begitulah yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS,” kata Syaikhu dalam keterangannya, Minggu (10/7/2022).
Syaikhu menyebut perintah untuk menyembelih adalah bermakna agar ketika saaat berkurban, maka 'sembelihlah' keegoisan.
Advertisement
“Saat kita berkurban, sembelih pula kesombongan, keangkuhan, perilaku koruptif, dan merasa paling benar sendiri. Serta perilaku tak adil dalam menegakkan hukum: tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Kurban mengajarkan kita untuk berkolaborasi dengan 'menyembelih' sikap individualistis,” kata dia.
Baca Juga
Selain itu, menurut Syaikhu, kurban mengajarkan untuk peduli dengan 'menyembelih' sikap acuh pada sesama. “Juga mengajarkan kita untuk untuk bersatu dengan 'menyembelih' aksi adu domba yang memecah-belah,” ucapnya.
Syaikhu berharap semua amal ibadah kurban masyarakat Indonesia diterima oleh Allah SWT.
“Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kurban kita. Selamat Hari Raya Idul Adha 1443 H,” pungkasnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Islam Hargai Nilai Kemanusiaan
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto melaksanakan salat Idul Adha 1443 H bersama kader dan warga sekitar kantor DPP Golkar, Jakarta Barat.
Dalam sambutannya, dia menyebut Idul Adha adalah waktu tepat untuk menunjukkan takwa kepada Allah SWT.
"Selamat hari raya Idul Adha 1443 H, semoga dapat ambil hikmah keteladanan yang telah ditunjukkan oleh keluarga Nabi Ibrahim AS yang telah berkurban karena ketakwaan kepada Allah SWT," kata Airlangga, Minggu (10/7/2022).
"Idul Adha atau Idul Kurban adalah momemtum yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan cara berkurban seperti yang diajarkan Nabi Ibrahim AS," sambungnya.
Menurut Airlangga, ketaatan Nabi Ibrahim membuat Allah mengganti perintah menyembelih anaknya Nabi Ismail menjadi domba. Hal itu juga menunjukkan Islam mengajarkan menghargai kemanusiaan.
"Kemudian Allah memerintahkan kembali mengganti menyembeli anaknya dengan seekor domba. Hal ini menunjukkan ajaran islam sangat menghargai nilai nilai kemanusiaan. Dengan berkurban kita berbagi dengan osesama dan kita berbagi hewan kurban bagi masyarakat yang membutuhkan," kata dia.
Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai Menko Perekonomian ini meminta pemotongan kurban di DPP Golkar memperhatikan edaran pemerintah.
"Saya meinta selruuh kader agar memperhatikan pemotongan agar memperhatikan SE pemerintah," jelas Airlangga.
Advertisement