Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespons soal data dari situs AQ Index yang menyebut kualitas udara DKI menjadi yang terburuk di dunia pada Rabu, 15 Juni 2022.
Menurut Anies, buruknya kualitas udara di Jakarta perlu dibahas secara khusus. Dia menilai buruknya kualitas udara di DKI Jakarta tidak terlepas dari aktivitas pencemaran yang berasal dari wilayah-wilayah lain di luar Jakarta.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengacu pada pantauan mobilitas warga di Jakarta. Dia menyebut beberapa minggu pada weekend sebelumnya, tidak ada aktivitas kendaraan yang tinggi di Jakarta, tapi kualitas udara tetap buruk.
Advertisement
"Kita menemukan beberapa weekend sebelumnya juga ada kondisi di mana tingkat polusi tinggi, sementara kegiatan mobilitas sedang rendah," kata Anies di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Minggu, 10 Juli 2022.
Baca Juga
"Ini menggambarkan bahwa kondisi udara di sebuah wilayah tidak terlepas dari wilayah-wilayah yang lain karena udara angin tidak memiliki KTP yang hanya tinggal di tempat tertentu," lanjut Anies.
Anies mengatakan karena adanya pergerakan yang besar itu, dia mengajak semua pihak untuk ambil tanggung jawab mengatasi buruknya kualitas udara.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, lanjut dia, akan mengambil langkah mencabut izin perusahaan apabila terbukti melakukan pencemaran udara.
"Ada pergerakan yang begitu luas. Sehingga saya berharap justru kita semua ambil tanggung jawab. Kami di Jakarta, misalnya, ketika ada sebuah perusahaan yang mengotori udara, kami ambil langkah mencabut izin lingkungan hidupnya," jelas Anies.
Anies juga mengimbau seluruh perusahaan baik di dan luar Jakarta yang mengakibatkan polusi hingga ke Jakarta untuk ditindak secara tegas.
"Jadi termasuk cerobong-cerobong pembangkit listrik. Pastikan bahwa tidak menghasilkan polusi udara yang mengotori dan sehingga berdampak kepada kita semua, penduduk di Jakarta dan sekitarnya," kata dia.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Beralih ke Transportasi Umum
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengajak masyarakat ikut serta membantu menjaga kualitas udara agar lebih bersih dan sehat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan masyarakat dapat berperan serta menjaga kualitas udara ibu kota. Salah satunya dengan meminimalisasi penggunaan kendaraan pribadi.
"Kami juga terus berupaya memindahkan penggunaan sarana kendaraan pribadi ke transportasi publik," kata Asep Kuswanto di Jakarta, Minggu (5/6/2022).
Asep menambahkan saat ini Pemprov DKI Jakarta juga tengah membangun moda transportasi terintegrasi untuk memudahkan masyarakat dalam beraktivitas.
Beberapa contoh di antaranya pengintegrasian rute MRT Jakarta, TransJakarta, hingga LRT Jakarta yang terhubung dengan angkutan umum lainnya, seperti kereta rel listrik (KRL).
"Di Jakarta juga sedang kami galakkan dan kami harapkan masyarakat untuk melakukan uji emisi kendaraan," ujar Asep, seperti dilansir dari Antara.
Tak hanya itu, Pemprov DKI juga gencar membangun taman sebagai ruang terbuka hijau untuk menghasilkan udara Jakarta yang lebih baik, salah satunya seperti Tebet Eco Park.
Lebih lanjut, dia menuturkan dengan kolaborasi dari seluruh pihak mulai dari pemerintah hingga masyarakat diharapkan dapat membuat kualitas udara Jakarta lebih baik.
"Kita berharap ke depannya baik Pemprov DKI, para kolaborator dan masyarakat dapat sama-sama bekerja sama meningkatkan udara bersih di Jakarta," tutur Asep.
Advertisement