Liputan6.com, Jakarta DKI Jakarta berpotensi banjir pesisir (rob). Banjir ini diprakirakan terjadi hingga 17 Juli 2022. Rob bakal terjadi khususnya di wilayah pesisir Jakarta Utara.
Lewat akun Instagramnya, @bpbddkijakarta, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkap penyebab potensi banjir ROB.Â
Rob itu disebabkan oleh bumi dan bulan yang berada di fase Perigee. Yaitu fase di mana bulan sedang berada di titik terdekat bumi yang menyebabkan terjadinya ketinggian pasang air laut mencapai tingkat maksimum.
Advertisement
Baca Juga
"Saat ini bumi memasuki fase bulan purnama yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) berpotensi menyebabkan peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum," tulis BPBD DKI Jakarta, Senin (11/7/2022).
Dalam keterangan tersebut juga dijelaskan bahwa banjir ROB diperikarakan akan terjadi pada pukul 18-24.00 WIB.
Ada lima daereah yang menurut BPBDÂ berpotensi tinggi terdampak luapan air laut. Untuk itu masyarakat diminta untuk selalu waspada terhadap potensi banjir ROB.Â
BPBD menerangkan 5 daerah yang berpotensi tinggi terdampak luapan air laut diminta untuk selalu waspada terhadap potensi banjir ROB.Â
“Wilayah pesisir DKI Jakarta di Pademangan, Penjaringan, Pelabuhan Sunda Kelapa, Marunda dan Kepulauan Seribu diimbau untuk WASPADA terhadap peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang berpotensi menyebabkan terjadinya banjir pesisir," jelas BPBD DKI dalam keterangan tertulisnya.Â
Masyarakat di daerah tersebut juga dihimbau untuk selalu memantau peringatan dini gelombang pasang melalui website bpbd.jakarta.go.id/ gelombanglaut. Dan apabila menemukan keadaan darurat serta memerlukan pertolongan dapat menghubungi pihak call center Jakarta Siaga 112.
Aceh Barat Potensi Banjir Rob
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga memprediksi potensi banjir rob masih akan terjadi di wilayah pantai barat Aceh, khususnya di Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat.
"Penyebab banjir rob ini karena fenomena super full moon atau fase bulan purnama. Fenomenanya juga bersamaan dengan fase pasang air laut tertinggi pada tanggal 13 Juli nanti," kata prakirawan Stasiun BMKG Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Provinsi Aceh, Rahmat Zikri kepada Antara, Jumat malam.
Ia mengatakan, fenomena potensi banjir rob yang terjadi di wilayah pantai barat Aceh juga disebabkan karena saat ini wilayah Aceh, sedang dalam musim angin baratan sehingga menambah ketinggian gelombang.
Rahmat Zikri juga menambahkan, berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, potensi banjir pesisir (rob) berpotensi di beberapa wilayah pesisir Indonesia pada tanggal 11-19 Juli 2022.
Di sisi lain, masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor di Leuwiliang dan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diperpanjang hingga 20 Juli 2022.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Yani Hassan mengatakan, adanya penambahan masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan ini karena masih masih banyak persoalan pascabencana yang belum berhasil diselesaikan.
"Perpanjangan ini diharapkan penanganan dampak banjir bandang dan longsor dapat segera dinormalisasi, sehingga masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti biasanya," kata Yani Hasan, Jumat, 8 Juli 2022.
Perpanjangan masa tanggap darurat ini juga membuat proses penyaluran bantuan korban terus dilakukan.Â
Advertisement
80 KK Direlokasi
Selain itu, pihaknya juga mesti menyiapkan lahan untuk relokasi warga yang rumahnya hancur diterjang banjir bandang dan longsor. Tercatat ada 80 KK di Pamijahan yang akan direlokasi. Â
"Lahan sudah ada di Pamijahan dan sudah kita usulkan untuk dilakukan kajian," ujar Yani Hasan.Â
Banjir bandang dan longsor melanda Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan dan Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang pada 22 Juni 2022 malam.
Bencana alam banjir dan longsor di Purasari imengakibatkan dua meninggal tiga orang luka. Kemudian, 18 unit rumah rusak berat dan empat jembatan putus serta 52 KK mengungsi.Â
Sementara, banjir dan longsor mengakibatkan lima unit rumah rusak berat dan satu pondok pesantren serta sekolah terdampak.Â
"Tercatat ada sekitar 20 titik longsor hingga menutup jalan di dua desa itu. Dan kini semua badan jalan sudah dibersihkan," ujarnya.Â
Bahkan, jalan yang menghubungkan Bogor dengan Sukabumi, Jawa Barat via Leuwiliang-Cikidang kini sudah dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat.Â
Â
Belinda Firda