Sukses

Kode Pilpres di Sapi Kurban 024 Anies Baswedan Saat Idul Adha?

Sapi kurban disebut menjadi simbol dan kode politik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024 mendatang. Hal ini karena diberi nomor 024.

Liputan6.com, Jakarta Sapi kurban bernomor 024 milik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang diserahkan ke panitia saat momen Idul Adha di Jakarta Internasional Stadium (JIS) tengah menjadi perbincangan.

Sapi dengan corak dominan berwarna coklat itu disebut menjadi simbol dan kode politik Anies Baswedan untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hal ini karena diberi nomor 024.

Menariknya, hal serupa juga pernah dilakukan Anies pada perayaan Idul Adha 2019. Saat itu, Anies diketahui juga berkurban sapi dengan nomor 024 yang diserahkan ke panitia kurban di Balai Kota DKI Jakarta.

Kejadian berulang ini kemudian ditanggapi secara beragam. Ada yang menganggap hal tersebut sebagai kebetulan semata, ada pula yang menilai hal itu sebagai kode tipis yang diberikan Anies, melangkah ke gelanggang Pilpres 2024.

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik sekaligus CEO and Founder Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengatakan dalam politik tidak ada sesuatu yang benar-benar alamiah. Menurut dia di dalam politik ada hal yang memang sengaja didesain

"Dalam politik itu tidak ada yang alamiah. Dia itu tentu ada yang mendesain, ada arsiteknya sama dengan kita membangun rumah ada yang sengaja membuat itu," kata Pangi kepada Liputan6.com, Senin (11/7/2024).

"Apakah itu kode, kode seperti apa? Karena dalam politik itu selalu ada dua hal. Pertama bicara tentang pesan yang kedua adalah bicara tentang makna ya. Nah pesannya itu bisa macam-macam, makna itu bisa saja simbol," lanjut Pangi.

 

2 dari 3 halaman

Komunikasi Politik Anies

Pangi menyatakan apabila sapi bernomor 024 itu memang dijadikan pesan oleh Anies untuk maju di Pilpres 2024, maka itu menjadi penanda awal yang dibangun untuk meyakinkan masyarakat. Sehingga, wajar jika pemahaman masyarakat bisa saja sama atau pun berbeda.

"Simbol itu sebetulnya dalam komunikasi politik adalah pesan politik yang ingin disampaikan ke masyarakat oleh elite itu. Dalam hal ini elitnya kan adalah Anies ya tetapi kemudian publik bisa menterjemahkan memaknai simbol itu dengan pemahaman mazhab intersubjektif dengan pandangan yang berbeda-beda," jelas Pangi.

Kendati lanjut dia, Anies tidak mengungkapkan secara langsung nomor 024 dibadan sapinya ialah kode politik, namun secara tersirat hal tersebut dapat saja berarti sebaliknya.

"Walaupun Anies tidak menyampaikan itu sebagai simbol atau kode politik kepada publik misalnya ya, 024 itu bisa saja dianggap Pilpres 2024," ujar dia.

Pangi menjelaskan jika semua hal disorot sebagai kode politik, maka berat sapi 1,2 ton milik Anies juga dapat dipandang demikian. Sebab, mengalahkan berat sapi yang dikurbankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang hanya seberat 1 ton.

Pangi menegaskan kode atau simbol yang ada bisa dimaknai secara berbeda-beda. Namun, hal itu kata dia kembali kepada konteksnya masing-masing.

"Berat sapinya 1,2 ton tentu ini bisa saja dilabel atau distempel bahwa ini adalah bagian elektoral. Sebab presiden Jokowi sendiri saja kurbannya hanya 1,1 ton. Artinya dalam konteks ini kan mengalahkan kurban sapinya Pak Jokowi ini, ngalahin presiden," tutur Pangi

 

3 dari 3 halaman

Warga Teriaki Anies Presiden 2024

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diteriaki presiden usai melaksanakan Salat Idul Adha di Jakarta Internasional Stadium (JIS) hari ini, Minggu 10 Juli 2022 pagi. Hal tersebut terjadi tepat saat Anies menyerahkan hewan kurban berupa sapi seberat 1,2 ton kepada panitia.

"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim maka hewan kurban ini kami serahkan kepada panitia kurban untuk didistribusikan di Jakarta dan sekitarnya. Insyaallah kurban ini diterima dan dilipatgandakan pahalanya bagi semua," kata Anies di lokasi.

Setelah menyelesaikan sambutannya, masyarakat yang ikut menyaksikan penyerahan sapi kurban oleh Anies saling bersahutan mengaminkan pernyataan Anies. Dilanjutkan dengan mendoakan dia menjadi Presiden 2024.

"Amin. Insyaallah Pak Anies 2024. Pak Anies 2024," ujar salah satu jemaah.

"Amin, amin, lancar. Kita dukung," teriak jemaah lainnya.

Namun demikian, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudyaan (Mendikbud) tersebut Anies tidak menanggapi teriakan masyarakat yang mendoakannya menjadi kepala negara di 2024 tersebut.

Pantauan di lokasi Anies Baswedan tampak 'cuek' alias tidak menggubris dan melanjutkan proses serah terima secara simbolik sapi miliknya kepada panitia kurban.

Â