Liputan6.com, Jakarta - Wawasan Wiyata Mandala merupakan salah satu materi yang diajarkan saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS untuk para siswa.
MPLS ini harus diikuti oleh siswa baru, baik SMP, SMA, atau SMK saat mulai masuk tahun ajaran baru di sekolah. Lantas, apakah itu Wawasan Wiyata Mandala?
Advertisement
Baca Juga
Wawasan adalah suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat. Sementara itu, Wiyata adalah pendidikan dan Mandala berarti tempat atau lingkungan.
Sehingga, Wawasan Wiyata Mandala bisa diartikan sebagai sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan.
Dilansir dari laman resmi SMA Negeri 1 Purwanegara, tujuan Wawasan Wiyata Mandala adalah diharapkan agar seluruh siswa dapat berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan.
Aktivitas dan kreativitas siswa pun dikatakan sangat diperlukan untuk menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, tempat saling asah, asih, dan asuh yang dibimbing oleh kepala sekolah dan guru yang dapat mendorong semangat dan minat belajar.
Hal yang sangat penting bagi siswa adalah dapat mendudukkan dan menempatkan diri sesuai dengan fungsinya sebagai warga wiyata.
Peserta didik akan diberikan pengetahuan mengenai arti dan makna wawasan wiyata mandala itu sendiri, unsur-unsur wiyata mandala juga dibahas lengkap pada materi tersebut.
Selain itu, pemateri juga akan memberikan pengetahuan mendalam mengenai sekolah dan fungsinya, supaya peserta didik paham tujuan mereka berangkat ke sekolah setiap hari untuk apa saja.
Hal tersebut berguna untuk mengurangi tingkat kemalasan peserta didik dan membuat peserta didik memiliki tujuan yang jelas ketika mereka berangkat ke sekolah.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Unsur dan Peran Siswa dalam Wawasan Wiyata Mandala
Berikut unsur Wawasan Wiyata Mandala:
1. Sekolah merupakan wiyata mandala (lingkungan pendidikan),
2. Wewenang dan tanggung jawab penuh ada di kepala sekolah,
3. Kerja sama antara guru dan orang tua murid,
4. Guru,di dalam maupun di luar sekolah harus mampu menjunjung tinggi martabat dan citra guru,
5. Sekolah sebagai tempat untuk wiyata mandala harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya.
Â
Berikut peran siswa dalam Wawasan Wiyata Mandala:
1. Berperan secara aktif dalam setiap kegiatan sekolah yang berhubungan dengan pendidikan.
2. Wajib melaporkan segala gejala dan gangguan yang terjadi di sekolah kepada guru atau kepala sekolah.
3. Membantu terciptanya tata tertib di sekolah dengan mematuhinya.
4. Siswa berusaha untuk memanfaatkan waktu seefisien mungkin dalam belajar.
5. Memanfaatkan fasilitas belajar yang ada sebaik mungkin dan menjaganya agar tetap dalam kondisi optimal.
6. Mengikuti kegiatan-kegiatan intrakurikuler dan ekstra kurikuler yang membantu proses belajar-mengajar.
7. Siswa mengikuti kegiatan berorganisasi melalui OSIS.
8. Menghindari tindakan yang akan mengganggu ketertiban dan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Â
Advertisement
Apa Itu MPLS?
MPLS yang merupakan kepanjangan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah biasanya dilakukan oleh peserta didik atau siswa baru pada hari pertama masuk sekolah di awal tahun ajaran baru.
Sebelum berganti nama menjadi MPLS, dahulu kegiatan semacam ini lebih dikenal dengan istilah Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD) yang pastinya sudah tidak asing lagi.
Kemudian, sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru (Permendikbud RI Nomor 18/2016), istilah MOS diubah menjadi Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS.
Melansir Wikipedia, Selasa 5 Juli 2022, MPLS merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran baru guna menyambut kedatangan para peserta didik baru.
Masa orientasi tersebut biasanya ada di tingkat SMP dan SMA. Hampir seluruh sekolah baik negeri dan swasta menggunakan cara itu untuk mengenalkan almamater kepada para peserta didik baru.
Sedangkan pada perguruan tinggi, kegiatan serupa biasa dikenal dengan nama Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus atau biasa disingkat Ospek.
Kegiatan MPLS juga bisa dijadikan sebagai ajang bagi siswa untuk mereka dapat melatih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan.
MPLS juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut, baik itu perkenalan dengan sesama siswa baru, senior, guru, hingga karyawan lainnya di sekolah itu. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah.
Kemudian, MPLS ini biasanya dilakukan oleh kelompok siswa yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dengan guru sebagai pihak pengawas, asisten dan pemantau kegiatan selama MPLS berlangsung.
Di sekolah tertentu, terkadang MPLS hanya dilaksanakan oleh guru dan kepala sekolah saja, baik dengan atau tanpa bantuan keterlibatan kelompok OSIS.