Sukses

Melihat Spesifikasi Pistol Glock 17 dan HS-19 yang Diduga Dipakai Adu Tembak Polisi

Pistol Glock 17 diduga digunakan Bharada E saat insiden adu tembak dengan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Pistol Glock 17 diduga digunakan Bharada E saat insiden adu tembak dengan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Akibat insiden tersebut, Brigadir J atau Nofriansah Yoshua Hutabarat meninggal dunia. Diketahui Brigadir J menggunakan senjata api HS-9.

Lantas, seperti apakah sebenarnya perbedaan jenis pistol Glock 17 dan HS-9? Berikut spesifikasinya dihimpun Liputan6.com:

Glock 17

Melansir laman resmi https://us.glock.com/, Glock 17 dirancang untuk para profesional, dipercaya oleh petugas penegak hukum dan personel militer di seluruh dunia karena keandalannya yang tak tertandingi, kapasitas magasin optimal 17 peluru di magasin standar dan bobotnya yang rendah.

Dengan sistem pemicu 'Safe Action' yang khas, pistol Luger Glock 17 9 mm aman, mudah, dan cepat, persis seperti yang dibutuhkan dalam situasi kritis. Berikut spesifikasi lengkapnya:

- Kaliber : 9x19mm

- Sistem : Safe Action

- Kapasitas Magazin :

Standard: 17

Optional: 19 / 24 / 31 / 33

- Panjang Barrel : 114 mm | 4.49 inch

- Berat:

Tanpa Magazin: 625 g | 22.05 oz

Magazin Kosong: 705 g | 24.87 oz

Berisi Magazin: 915 g | 32.28 oz

- Trigger Pull (Tarik Pemicu) : 28 N

DIMENSI

1. Panjang (Keseluruhan) : 204 mm | 8,03 inci

2. Panjang Geser : 186 mm | 7.32 inci

3. Lebar (Keseluruhan) : 32 mm | 1,26 inci

4. Lebar Geser : 25,5 mm | 1,0 inci

5. Tinggi termasuk.Magazin: 139 mm | 5,47 inci

6. Garis Penglihatan (Polimer): 165 mm | 6,50 inci

- Garis Penglihatan (Baja) : 164 mm | 6,46 inci

- Garis Penglihatan (GNS) : 163 mm | 6,42 inci

7. Jarak Pemicu : 72 mm | 2,83 inci

Catatan: Untuk model Gen4/Gen5 Lihat area Teknologi Gen5 dan Gen4 untuk tali belakang sedang/besar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Senjata HS-9

Senjata HS-9

Untuk pinstol atau senjata HS-19 adalah bingkai polimer, pistol yang ditembakkan striker. Menampilkan palu-palu tempa 4 inci dan slide tempa yang dilindungi dengan lapisan Melonite.

Melansir laman https://hs-produkt.hr/, gerigi geser yang dalam di bagian depan dan belakang memungkinkan manipulasi yang lebih mudah sementara desain ulang kontur dan tekstur bingkai, memungkinkan pemosisian tangan yang lebih tinggi pada pistol, sehingga menghasilkan kontrol yang lebih baik selama tembakan cepat.

Pistol dilengkapi dengan pandangan depan serat optik dan pandangan belakang profil rendah. Pemandangannya bergerigi untuk mencegah silau. Pelindung pemicu diperbesar untuk manipulasi pemicu yang lebih mudah saat mengenakan sarung tangan.

Fitur lain termasuk rel picatinny, pelepasan magazin ambidextrous, keamanan pegangan, keamanan pemicu, keamanan pin penembakan bersama dengan indikator status striker dan indikator ruang yang dimuat. Pistol dilengkapi dengan magazin stainless steel (16+1).

Berikut spesifikasi lengkapnya:

- Kaliber : 9x19mm

- Berat:

Tanpa Magazin: 700 g

Magazin Kosong: 85 g

- Kapasitas Magazin : 16/17 Putaran

- Panjang Keseluruhan : 180,5 mm

- Panjang Barrel : 103,5 mm

- Tinggi : 140 mm

- Lebar : 33 mm

 

3 dari 3 halaman

Keluarga Ungkap Kejanggalan Luka Senjata Tajam di Jasad Brigadir Yoshua

Sebelumnya, pihak keluarga angkat bicara atas kematian Brigadir J atau Nofriansah Yoshua Hutabarat dalam peristiwa adu tembak dengan Bharada E di rumah pejabat Polri kawasan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan. Keduanya merupakan anak buah dari Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Salah seorang keluarga, Rohani Simanjuntak menyampaikan bahwa Brigadir J atau Yoshua memang dibawahi langsung oleh Irjen Ferdy Sambo.

"Di tempat majikannya itu Irjen Ferdy Sambo itu ada adu tembak," tutur Rohani dalam rekaman video yang dikutip, Selasa 12 Juli 2022.

Menurut Rohani, pihak Mabes Polri memang menyampaikan bahwa peristiwa itu terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 ada peristiwa baku tembak yang menyebabkan tewasnya Brigadir J atau Yoshua. Namun terkait penyebab dari adu tembak itu sendiri tidak dibeberkan.

"Kalau sama kami belum ada (motifnya). Kalau dikabari sama kami itu adanya tembak-menembak. Hanya belum dikasih tahu (motif)," ucap dia.

Rohani mengaku janggal dengan adanya luka sayatan di tubuh almarhum Brigadir J atau Yoshua. Sebab, dari kepolisian menyatakan hanya ada aksi saling tembak dalam peristiwa tersebut.

"Kami menerimanya sudah di dalam peti. Kami jemput dari kargo bandara. Sudah sampai rumah duka kami buka semua bajunya. Ternyata ada tembakan di sebelah kanan dua, di leher satu, di tangan satu, di bagian ini sama kaki ada luka benda tajam. Trus di mata sebelah kanan, di hidung dijahit, trus di bibir, sudah itu tangan jarinya dua mungkin patah kali ya. Ada luka juga di tangan kiri, di kaki juga ada luka benda tajam," Rohani menandaskan.