Sukses

Jemaah Haji, Perhatikan Ini Sebelum Pulang ke Tanah Air

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat mengingatkan jemaah untuk memperhatikan barang bawaan saat akan kembali ke Tanah Air. Jemaah haji mulai dipulangkan ke Tanah Air pada Jumat 15 Juli 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Arsad Hidayat mengingatkan jemaah untuk memperhatikan barang bawaan saat akan kembali ke Tanah Air. Jemaah haji mulai dipulangkan ke Tanah Air pada Jumat 15 Juli 2022.

"Terkait dengan barang bawaan yang nanti dibawa jamaah haji, nanti ada proses penimbangan yang dilakukan jadi 48 jam sebelum pesawat take off. Barang bawaan jemaah itu harus ditimbang, harus skrining terlebih dahulu memastikan barang yang dibawa jemaah tidak ada barang-barang yang dilarang termasuk di dalamnya itu air zamzam," kata Arsad di Makkah, Kamis (14/7/2022).

Dia menegaskan, pelarangan air zamzam masuk koper bagasi karena bentuknya cairan jadi tidak boleh dimasukkan ke dalam tas koper. Tas koper jemaah maksimal beratnya 32 kg, kecuali embarkasi Surabaya hanya 28 kg.

"Jemaah haji juga memastikan dokumen-dokumen yang mereka miliki dalam kondisi siap artinya khawatir ada yang tercecer, ada yang mungkin hilang segera melaporkan kepada petugas yang ada di sektor maupun di Daker. Kalau seandainya hilang untuk mengganti penggantinya itu SPLP (surat perjalanan laksana paspor)," ucap Arsyad.

2 dari 3 halaman

Tawaf Wada

Arsad mengatakan, 12 jam sebelum keberangkatan atau kepulangan ke tanah air, jemaah harus melakukan tawaf wada sebagai bentuk penghormatan perpisahan untuk menyempurnakan pelaksanaan ibadahnya.

"Saya kira itu beberapa hal yang perlu diperhatikan jamaah haji yang terpenting tadi barang bawaan jangan melebihi ketentuan, barang bawaan pun tidak boleh diisi barang-barang yang terlarang, air, senjata tajam, barang yang bisa meledak itu saya kira tidak diperbolehkan," kata Arsad.

3 dari 3 halaman

Jaga Prokes

Arsad juga meminta jemaah haji tetap menjaga prokotol kesehatan (prokes) seperti menggunakan masker. Ini untuk mencegah jemaah terpapar penyakit menular selepas pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina .

"Jadi kami mintakan jemaah haji untuk menjaga prokes, memakai masker di manapun dan juga tetap tidak memforsir tenaga karena sayang sekali, waktu kepulangan bapak ibu semakin dekat, keluarga sangat mengharap sekali kedatangan jamaah haji jangan sampai nanti pas hari H kepulangan bapak ibu jatuh sakit karena kit terlalu forsir," tandas Arsad.