Sukses

Update Covid-19 per 15 Juli 2022: Positif 6.127.084, Sembuh 5.945.278, Meninggal 156.833

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Kamis, 14 Juli 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Jumat (15/7/2022) pada jam yang sama.

Liputan6.com, Jakarta Terus mengalami kenaikan, kasus positif Covid-19 di Tanah Air pada hari ini, Jumat (15/7/2022) kembali bertambah. Naik sebanyak 3.331, sehingga total kasus positif virus Corona terhitung sejak Maret 2020 menjadi 6.127.084 orang.

Seiring kenaikan jumlah pasien positif, Satgas Covid-19 juga mengungkap adanya penambahan pasien sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.   

Kasus sembuh tersebut naik sebanyak 2.842, maka angka kumulatif kasus sembuh dari paparan virus Corona di Indonesia hingga saat ini menyentuh angka 5.945.278  jiwa.  

Sementara itu, pasien meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 juga dilaporkan Satgas Covid-19 terus meningkat.

Tercatat umlah keseluruhan warga yang berpulang hari ini dilaporkan mencapai 156.833 kasus, setelah terjadi penambahan 6 orang.   

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Kamis, 14 Juli 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Jumat  (15/7/2022) pada jam yang sama.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 4 halaman

BOR di RS Rujukan Covid-19 Konsisten Naik dalam Seminggu Terakhir

uru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di RS Rujukan Covid-19 mengalami kenaikan dalam satu minggu terakhir.

Hal ini disebabkan munculnya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang membuat kasus Covid-19 di sejumlah negara mengalami lonjakan. Reisa menyampaikan BOR sampai 13 Juli 2022 yakni, di angka 3,22 persen.

"Tanggal 23 Juni 2022 lalu, BOR tercatat 2,03 persen. Maka dapat disimpulkan per 13 Juli 2022, angka keterpakaian tempat tidur RS Rujukan Covid-19 secara konsisten mengalami kenaikan 0,31 persen selama satu pekan terakhir," jelas Reisa dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (15/4/2022).

Dia menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan whole genome sequence (WGS) pada 12 Juli 2022, total ada 146 kasus BA.4 di DKI Jakarta. Kemudian, 17 kasus di Jawa Timur, 17 kasus di Bali, 3 kasus di Jawa Barat, dan 1 kasus ditemukan di Banten.

Sementara itu, kasus Omicron BA.5 ditemukan sebanyak 1.829 di DKI Jakarta, 166 kasus di Jawa Timur, 77 kasus di Bali, 57 kasus di Jawa Barat. Lalu, ada 15 kasus di Banten, 10 kasus di Jawa Tengah, 5 kasus di Kalimantan, 2 kasus di Sulawesi Selatan, dan 1 kasus di Sumatera Selatan.

3 dari 4 halaman

Kasus Covid-19 Naik, Pemerintah Imbau Masyarakat untuk Waspada

Menyikapi adanya kenaikan tersebut, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap naiknya kasus Covid-19 pada bulan Juli ini. Masyarakat diimbau waspada terhadap Covid-19 varian BA.4 dan BA.5.

"Kita harus terus berhati-hati dan mempersiapkan diri sebagai antisipasi terhadap kemungkinan makin naiknya kasus di Indonesia bulan Juli ini," kata Jubir Pemerintah dr. Reisa Broto Asmoro di kantor Presiden, Jakarta, Jumat (15/7/2022).

Menurut Reisa, telah diprediksi sebelumnya bahwa mutasi sub varian baru virus Sars Cov 2 yakni BA.4 dan BA.5 dapat menyebabkan peningkatan jumlah kasus penderita Covid-19.

"Dan kenaikan kasus di Indonesia memang telah terjadi selama beberapa pekan belakangan, pada tanggal 14 Juli 2022 kemarin diketahui terdapat penambahan 3.584 kasus konfirmasi positif," ucapnya.

Reisa menjelaskan, secara historis kenaikan kasus positif dan kasus aktif biasanya terjadi dua hingga empat minggu pasca di identifikasinya varian baru yang muncul.

Kemudian, pada gelombang sebelumnya kenaikan kasus terjadi setelah 20 hingga 35 hari pasca hari raya. Serta kasus puncak terjadi pada hari ke-43 hingga ke-65 setelah hari raya.

4 dari 4 halaman

Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

"Kalau masyarakat masih cuek protokol kesehatan dan cuek vaksin booster maka kemungkinan kasus akan terus melonjak. Ojo kesusu (jangan tergesa-gesa) lepas masker," tutur Moeldoko.

Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan per 27 Juni 2022 menunjukkan, positivity rate Indonesia masih di bawah standar WHO, yakni 2,7 persen.

Sementara untuk jumlah kasus COVID-19, terjadi penambahan sebanyak 1.445 kasus. DKI Jakarta menjadi provinsi yang melaporkan penambahan kasus terbanyak, yakni 838 kasus. Dari jumlah tersebut, 791 merupakan transmisi lokal dan 47 lainnya Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Kenaikan positivity rate dan kasus COVID19 diakibatkan varian baru yang sudah masuk ke Indonesia. Yakni, Omicron BA.4 dan BA.5.