Sukses

Sekuriti Sebut Sejumlah CCTV di Kompleks Ferdy Sambo Rusak Disambar Petir

CCTV menjadi salah satu alat yang vital dalam mengungkap kasus adu tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Sayangnya, CCTV di rumah jenderal bintang dua itu rusak sejak dua pekan lalu. Bahkan sejumlah CCTV di kompleks perumahan itu juga dilaporkan mati akibat tersambar petir.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri RT 5/RW 1, Duren Tiga, Jakarta Selatan dilaporkan rusak sejak sekitar sebulan lalu. 

Sehingga saat insiden adu tembak dua anggota polisi yang menewaskan Brigadir J pada Jumat 8 Juli 2022 sore lalu, beberapa CCTV di kompleks perumaha Polri ini mati. 

Seorang sekuriti bernama Jafar menyebut, beberapa CCTV di kompleks tersebut tak bisa lagi digunakan akibat tersambar petir. Sepengetahuannya, tersisa 4 CCTV yang masih layak pakai.

"Itu kan beberapa baru saja dibetulkan karena tersambar petir (CCTV). Sekitar 4 apa 3 gitu," ucap Jafar saat ditemui, Jumat (15/7/2022).

Karena itu guna mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali, CCTV di kompleks Polri tersebut akan dinonaktifkan ketika hujan turun.

"Takut kesambar petir lagi. Nih (CCTV) kita matiin," ujar dia.

Sebelumnya, sebuah rumah dua lantai di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan menjadi perhatian publik. Seorang anggota Polri berinisial J berpangkat Brigadir ditemukan tewas bersimbah darah.

Polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa senjata api, selonsong serta proyektil peluru di dekat jasad Brigadir J. Berdasarkan hasil penyelidikan, Brigadir J tewas usai terlibat baku tembak dengan Bharada E.

Polisi yang menyelidiki kasus ini menyebut, peristiwa ini diduga diawali insiden pelecehan sekual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Tak cuma itu, Brigadir J juga disebut menodongkan pistol ke kepala istri Kadiv Propam.

Aksi Brigadir J diketahui oleh Bharada RE yang juga berada di dalam rumah. Kepolisian menyebut, Bharada E bertanya baik-baik apa yang sebenarnya terjadi kepada Brigadir J, namun tak dijawab. Brigadir J disebut justru melepakan tembakan ke arah Bharada E.

2 dari 3 halaman

Ketua RT Sebut Decoder CCTV di Pos Sekuriti Mendadak Diganti

Sementara itu, Ketua RT 05 RW 01 Kelurahan Duren Tiga, Irjen Pol (Purnawirawan) Seno Sukarto menerangkan, setiap sudut jalan di kompleks Polri ini dilengkapi CCTV, termasuk di ruas jalan kediaman Irjen Ferdy Sambo.

"RT di sini punya CCTV seperti di jalan situ, kalau CCTV di rumah saya tidak ini, karena itu kewenangan masih-masing (pemilik rumah)," kata Seno saat disambangi, Rabu (13/7/2022).  

Seno memastikan, seluruh CCTV dalam kondisi baik termasuk yang ada di sekitar pos sekuriti. "Di luar masih aktif. Saya tidak tahu kalau di dalam (Rumah Irjen Ferdy Sambo)," ujar dia.

Namun, Seno menyebut decoder CCTV yang ada di pos sekuriti diganti oleh sejumlah orang tak berseragam pada Sabtu kemarin. Sementara itu, sekuriti menyampaikan kepada pihak RT pada Senin, (11/7/2022).

"(Siapa yang ganti) dari mereka. Saya tahunya hari Senin," ujar dia.

Seno mengaku tak mengetahui alasan decoder CCTV di pos sekuriti diganti. Sepengetahuannya, memang ruang kontrol CCTV yang terpasang di RT 05 berada di pos sekuriti.

"Saya tanya sama satpam, ya dia aja nggak tahu diganti yang baru alatnya ininya itu. Ya mungkin, karena semua CCTV sini kan pusatnya di pos," ujar dia. 

3 dari 3 halaman

Polisi Sebut CCTV di Rumah Ferdy Sambo Rusak

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, bahwa kamera CCTV di dalam rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dalam kondisi mati saat peristiwa adu tembak terjadi

"Kebetulan CCTV rusak sejak dua minggu lalu. Sehingga tidak dapat kami dapatkan," kata Budhi di Polres Metro Jaksel, Selasa (12/7/2022).

Budhi memastikan, pihaknya mengedepankan scientific crime investigation dalam mengusut perkara adu tembak yang menewaskan Brigadir J ini. Penyidik mencari alat bukti pendukung berupa CCTV dari sekitar rumah atau lokasi baku tembak.

"Ini bisa membuktikan petunjuk adanya orang-orang yang berada di rumah tersebut," ujar dia.

Â