Liputan6.com, Jakarta Gempa bumi kembali menggetarkan Tanah Air hari ini, Sabtu (16/7/2022). Hingga pukul 19.00 WIB, tercatat hanya ada satu gempa yang terjadi di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap, gempa terjadi di Kota Jayapura, Papua dengan kekuatan magnitudo 3.
Advertisement
Baca Juga
Gempa yang terjadi pada pukul 16:36:35 WIB itu berpusat di laut. Titik gempa berada pada kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.
Saat gempa bumi terjadi, getarannya terasa hingga Jayapura dalam skala II MMI (Modified Mercalli Intensity)
Adapun lokasi gempa menurut analisa BMKG terletak pada koordinat titik 2,4 Lintang Selatan (LS) dan 140,74 Bujur Timur (BT). Atau lebih tepatnya terjadi di 16 km timur laut Jayapura.
Beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada Rabu, 13 Juli lalu, Kota Jayapura, Papua juga diguncang gempa. Lindu terjadi pagi hari pada pukul 06:18:51 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,8.
"Pusat gempa berada di laut 8 kilometer timur laut Kota Jayapura," terang BMKG dilansir dari laman resminya www.bmkg.go.id
Sedangkan pusat gempa dilaporkan BMKG berada koordinat 2,47 Lintang Selatan (LS)-140,72 Bujur Timur (BT). Gempa bumi tersebut dilaporkan terjadi di kedalaman 7 kilometer.
Sejumlah wilayah yang ikut merasakan getarannya II MMI (Modified Mercalli Intensity) di Keerom serta III MMI di Sentani dan Jayapura.
BMKG Beberkan Penyebab Gempa Magnitudo 5,1 di Tanggamus Lampung
Jauh sebelumnya, gempa bumi juga mengguncang Tanggamus Lampung. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa yang terjadi pada Selasa pagi, 12 Juli lalu tersebut dipicu aktivitas subduksi lempeng.
Dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, BMKG menyebutkan, gempa yang terjadi pukul 09.52 WIB itu memiliki episenter terletak pada koordinat 6,04° LS ; 104,27° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 77 Km arah Barat Daya Tanggamus, Lampung pada kedalaman 46 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno.
Setuo juga mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Tanggamus, Limau, Piabung, Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Liwa, Kecamatan Ngaras, Kecamatan Semaka, Kecamatan Wonosobo dengan skala intensitas II MMI ( getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
"Hingga pukul 10.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," katanya.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Advertisement
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa Bumi:
- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.