Sukses

Menag Yaqut Evaluasi Pembimbing Ibadah Haji dan Tester Makanan di Armuzna

Menag Yaqut meminta ke depannya, petugas pembimbing ibadah haji ditetapkan lebih awal sebelum petugas-petugas yang lain.

Liputan6.com, Makkah - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, ada beberapa catatan dalam evaluasi penyelenggaraan ibadah haji. Salah satunya adalah pembimbing ibadah haji.

"Kita mendapatkan laporan di lapangan, masih ada pembimbing ibadah yang tidak bekerja sesuai tusinya (tugas dan fungsi). Jadi kita akan minta ke depan, petugas pembimbing ibadah ditetapkan lebih awal sebelum petugas-petugas yang lain," ujar Yaqut usai rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji di Jeddah, Sabtu (16/7/2022).

Sebab ini adalah misi ibadah, dan jemaah haji melalui ikhtiar panjang agar bisa berangkat ke Tanah Suci. Misalnya menabung bertahan tahun hingga ada masalah kesehatan dan begitu sampai di Tanah Suci tidak dibimbing sesuai dengan kaidah dan syariah agama.

"Saya minta tadi hasilnya itu, pembimbing ibadah itu ditetapkan lebih awal dan dilibatkan dalam manasik-manasik sejak awal. Agar antara pembimbing ibadah dan calon ini sudah nyambung dari awal. Sejak di tanah air sudah nyambung sehingga sampai sini komunikasinya lebih enak," kata dia.

Selain itu, ada koordinasi antarpetugas itu masih kurang. Karena seringkali temukan petugas ketika dikoordinasikan ternyata tidak berjalan sebagai mestinya.

"Kita akan perkuat lagi dengan sistem yang lebih bagus," kata Yaqut.

Catatan lainnya adalah respons atas keterlambatan konsumsi yang terjadi. Dia mengatakan, perbaikan makanan sudah disediakan. "Tapi over all kemarin, responsnya juga cepat. Pihak katering mengganti dengan cepat," kata dia.

"Kita juga evaluasi soal tester makanan. Ketika di Armuzna, ya alhamdulilah tidak ada kasus, misalnya jemaah keracunan makanan atau apa. Tapi ini kelewatan nih, harusnya ditester dulu karena dapurnya di situ Arafah dan Mina dapurnya di situ. Kemarin kita nggak naruh jadi tester makanan. Mudah-mudahan ke depan lebih baik," tandas Menag Yaqut.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 3 halaman

406 Jemaah Haji Disambut Menteri

Sebanyak 406 jemaah haji asal Indonesia, tiba dengan selamat di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno Hatta, pada pukul 00.00 Wib, Sabtu (16/7/2022).

Setibanya di BandaraSoetta, suasana haru langsung menyelimuti para jemaah haji yang hampir sebulan berada di Tanah Suci. Kedatangan mereka disambut dua menteri sekaligus, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Para menteri memberikan setangkai mawar, sebagai ucapan selamat datang kepada para jamaah haji.

“Assalamualaikum, semoga menjadi haji yang mabrur,” ujar Muhadjir.

Lalu, para jamaah tersebut pun ada yang melakukan sujud syukur saat tiba di Terminal 2F.

Seperti diketahui pada tadi malam, jemaah haji yang tiba adalah asal Jawa Barat yang tiba dari Bandara King Abdulaziz (Jeddah), menggunakan maskapai Saudia nomor penerbangan SV 5630 dengan jumlah total penumpang 406 orang.

"Dihari yang sama, Bandara Minangkabau (Padang) menyambut kepulangan jemaah haji asal Sumatera Barat yang direncanakan mendarat dengan maskapai Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 3401 pada pukul 21.14 WIB, dari Bandara King Abdulaziz dengan jumlah total penumpang 393 orang," ungkap Presdir AP II, Muhammad Awaluddin.

 

3 dari 3 halaman

Antisipasi Lonjakan Covid-19

Pemerintah sebelumnya menyatakan akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi lonjakan kasus Covid-19, dengan menyiapkan sistem skrining kesehatan berlapis. Hal ini menyusul kepulangan jemaah haji Indonesia ke tanah air setelah menjalani Rukun Islam kelima.

Adapun kepulangan jemaah haji Indonesia ke tanah air akan berlangsung hingga pertengahan Agustus 2022. Sehingga langkah antisipasi penularan Covid-19 mesti dilakukan.

"Skrining yang dimaksud adalah pengecekan suhu tubuh melalui thermal scanner dan thermal gun, pengecekan tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di Asrama Haji Debarkasi," jelas Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dr. Reisa Broto Asmoro dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (15/7/2022).