Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menyerukan langkah cepat tanggap kepada Indonesia, supaya terhindar dari krisis. Hal itu disampaikan, agar kekacauan negara yang melanda Sri Lanka tidak terjadi di Indonesia.
“Kita sama-sama berharap Indonesia terhindar dari ancaman krisis pangan yang menghantui dunia, yang harus segera kita antisipasi dari saat ini, agar hal itu tidak terjadi,” kata Megawati dalam pidatonya yang disampaikan lewat sebuah video saat membuka KKN Kebangsaan 2022 di Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, seperti dikutip dalam siaran pers diterima, Minggu (17/7/2022).
Baca Juga
Presiden Kelima RI ini lalu mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait ancaman negara gagal karena kejatuhan perekonomian.
Advertisement
Megawati meyakini, kalau ekonomi itu failed atau hancur, tentu yang menjadi pikiran utama adalah dari mana akan mendapatkan bahan makanan.
“Pangan, itu menjadi sebuah pertanyaan besar dan sekiranya akan terjadi, walau tentu kita berharap hal itu tidak terjadi, sehingga dengan demikian kita sendiri harus mulai berpikir pada saat sekarang ini untuk bagaimana kita bisa menjalankan dan menghasilkan kedaulatan pangan Indonesia itu,” urai Megawati.
Megawati meyakini, peran Indonesia sangatlah penting, selama perguruan tinggi juga menaruh perhatian besar terhadap penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui riset dan inovasi di bidang pangan. Maka ancaman terkait bisa dihindari.
Sebab, lanjut Megawati, Indonesia adalah negeri yang kaya dan menghasilkan sumber pangan yang sangat beragam.
Megawati mendesak, seharusnya potensi itu bisa diolah melalui sebuah kerja yang selalu tersinergi dari hulu ke hilir dengan dukungan riset sumber-sumber benih, pengembangan kemampuan produksi dan pengolahan hasil pangan, serta sistem distribusi yang berkeadilan.
“Maka Indonesia bisa hadir sebagai lumbung pangan dunia,” pungkas putri Proklamator RI Soekarno itu.
Untuk diketahui, kegiatan KKN Bersama diikuti mahasiswa dari 73 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Indonesia. Secara total ada 2331 mahasiswa terlibat, yang akan ditempatkan di 100 desa di seluruh wilayah di Kalimantan Tengah.
Tantangan Berat
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi dunia saat ini sangat berat dan makin sulit.
Mulai dari, tantangan terhadap ketahanan pangan, ketahanan energi, hingga stabilitas keuangan yang makin sulit.
Disisi lain, pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini juga turun 1 persen menjadi 2,6 persen. Selain itu, pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs makin tertunda cukup signifikan.
Advertisement