Sukses

Penggali Lubang Penguburan Bansos Presiden Mengaku Diminta Membuat Septic Tank

Salah seorang saksi, Dadung mengatakan, awalnya diminta untuk mencari tenaga melakukan penggalian lubang. Namun karena tidak sanggup melakukan penggalian sendirian di tanah kosong, ia meminta bantuan kepada temannya untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Liputan6.com, Depok - Mencuatnya kasus penemuan Bantuan Presiden (Banpres) berupa sembako menjadi perhatian publik. Bahkan, saksi yang melakukan penggalian awal lubang mengaku diminta ekspedisi JNE untuk membuatkan septic tank di lahan kosong, kawasan KSU, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Salah seorang saksi, Dadung mengatakan, awalnya dia diminta untuk mencari tenaga melakukan penggalian lubang. Namun karena dia tidak sanggup melakukan penggalian sendirian di tanah kosong, ia pun meminta bantuan kepada temannya untuk melakukan pekerjaan tersebut.

"Intinya minta cari tenaga. Saya enggak siap tenaga. Saya cari teman dan teman saya mau," ujar Dadung kepada Liputan6.com, Senin (1/8/2022).

Sementara rekan Dadung, Nanang Firmansyah, mengatakan menerima orderan untuk membuat lubang dari rekannya Dadung. Dirinya mendapatkan informasi bahwa ada order untuk membuat septic tank.

Ya sudah kami kerjakan untuk membuat lubang dengan ukuran diameter dua kali dua meter," terang Nanang.

Nanang mengakui, penggalian lubang dilakukan secara manual menggunakan cangkul layaknya membuat lubang. Pihaknya hanya diminta untuk melakukan penggalian dengan kedalaman sekitar 1,5 meter dan tidak mengetahui bahwa lubang yang dibuatnya akan digunakan untuk pemendaman Banpres.

"Iya merasa dibodohi kan awalnya minta buat septic tank. Mungkin kalau dia bilang untuk itu (Banpres) ya saya gak mau," ucap Nanang.

Nanang tidak mengetahui secara pasti yang melakukan penutupan lubang usai pemendaman Banpres di lahan kosong. Dirinya menyakini bahwa mendapatkan orderan untuk membuat lubang pada 2020, saat pandemi Covid-19.

"Nutup lubangnya saya enggak tahu, kalau merasa tertipu ya saya merasa kalau garap gituan buat apa saya. Galinya 2020 lah, udah lama juga," pungkas Nanang.

Sebelumnya, ahli waris pemilik lahan, Rudi Samin, menuturkan kronologi penemuan sembako bansos Presiden tersebut. Dia mengatakan, penemuan paket sembako yang terpendam berawal dari adanya informasi dari pegawai JNE, bahwa di tanah miliknya pernah dipendam sembako Banpres. Atas informasi tersebut, pihaknya berusaha melakukan penggalian.

“Selama tiga hari kami gali dan pada Jumat kemarin kami berhasil menemukan paket sembako yang dipendam,” ujar Rudi Samin kepada Liputan6.com, Minggu (31/7/2022).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Akan Dikirim ke Sumatera

Rudi Samin menjelaskan, penemuan paket sembako setelah melakukan penggalian sedalam tiga meter. Awalnya pada saat penggalian ditemukan karung beras seberat 20 kilogram, dan sejumlah barang kebutuhan pokok lainnya.

“Diduga paket sembako yang dipendam di tanah saya sebanyak satu kontainer atau truk besar,” jelas Rudi.

Rudi mengungkapkan, informasi yang didapat paket sembako merupakan kiriman dari pemerintah pusat diberikan ke pihak ekspedisi. Namun, pihak ekspedisi mengirimkan paket sembako ke kantor cabang di Depok untuk dilakukan pemendaman.

“Banpres akan dikirim ke Sumatera, Kalimantan, NTT tapi alangkah sayangnya pada saat itu kan 2020 masyarakat lagi dilanda pandemi,” ungkap Rudi.