Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini masyarakat digegerkan dengan temuan ikan arapaima di Garut, Jawa Barat. Penemuan tersebut membuat masyarakat kebingungan.
Pasalnya seperti diketahui, Garut bukanlah habitat asli dari ikan arapaima. Ikan arapaima merupakan ikan predator yang berbahaya dan berhabitat asli di hutan Amazon.
Advertisement
Baca Juga
Penemuan terjadi pada 15 Juli 2022 dan terdapat dua ekor ikan arapaima gigas yang ditemukan oleh warga. Sebelumnya, ikan ini juga pernah ditemukan di Sungai Brantas Mojokerto pada 2018 lalu. Diketahui, ikan arapaima di Sungai Brantas merupakan ikan milik seseorang yang berternak ikan.
Keberadaan ikan arapaima memang menarik untuk ditelisik lebih jauh. Ikan ini tentu merupakan jenis ikan yang tidak mudah ditemui di berbagai tempat.
Lantas sebenarnya apakah ikan arapaima dan bagaimanakah habitatnya? Mengutip dari laman nationalgeographic.com, Ikan arapaima juga dikenal sebagai paiche atau pirarucu.
Ikan arapaima merupakan ikan yang hidup di sungai hutan hujan di Cekungan Amazon Amerika Selatan. Arapaima termasuk dalam ikan air tawar terbesar di dunia. Ukurannya bahkan bisa tumbuh mencapai 4,5 meter dan berat hingga 199,5 kilo gram.
Arapaima memiliki kepala runcing, hijau tembaga, mulut terbalik, tubuh bersisik, dan ramping. Ikan ini berwarna hitam dengan beberapa bagian berwarna putih. Sirip punggung arapaima membentang di sepanjang punggung sampai ke ekor.
Menurut laman news.mongabay.com, ikan arapaima bisa hidup dalam air yang memiliki tingkat oksigen yang rendah. Setiap 10-20 menit, arapaima harus menghirup udara, meskipun ikan ini tidak memiliki paru-paru. Ikan arapaima mengembangkan jaringan khusus di kantung renangnya untuk memproses oksigen.
Ikan ini bahkan dinamakan sebagai ikan dinosaurus, karena arapaima termasuk dalam ikan purba yang sudah hidup jutaan tahun yang lalu. Oleh karena itu, tentu ikan ini memiliki tampang dan bentuk tubuh yang sangat purba.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Makanan dan Reproduksi Ikan Arapaima
Ikan arapaima sebagai ikan yang dijuluki sebagai raksasa Amerika Selatan ini menggunakan strategi makan gulper, yaitu dengan membuka mulut besarnya kemudian akan menarik benda-benda dan makanan yang ada di dekatnya.
Arapaima bisa bertahan hidup dengan memakan ikan, akan tetapi ia juga bisa memakan buah-buahan, biji-bijian, dan serangga.
Ikan arapaima juga merupakan ikan pemangsa yang sangat ganas. Ia bisa menggunakan semburan kecepatan pendek untuk melompat keluar dari air untuk menangkap burung, kadal, dan bahkan primata kecil yang berada di pohon yang rendah.
Ikan ini memiliki tubuh yang sangat kuat dan bahkan, karena kuatnya tubuh yang ia miliki, ikan piranha yang dikenal sebagai ikan predator pun tidak bisa memangsa ikan arapaima.
Sementara itu Siklus reproduksi ikan arapaima sangat bergantung pada banjir musiman di sungai Amazon. Ketika banjir terjadi di sungai Amazon, sungai meluap, dan ikan tersebar ke wilayah yang memiliki kadar oksigen yang buruk.
Sebagian besar ikan itu akan mati dan arapaima akan membangun sarang di dasar berpasir tempat betina bisa bertelur. Mengingat bahwa arapaima bisa bertahan hidup di air yang memiliki kadar oksigen yang rendah.
Arapaima jantan memiliki peran reproduksi yang unik. Ia mengerami puluhan ribu telur di mulutnya. Bahkan, arapaima jantan ini akan mengerami, menjaganya secara agresif, dan memindahkannya ke suatu tempat jika diperlukan.
Â
Advertisement
Status Ikan Arapaima
Puluhan ribu tahun yang lalu, ikan arapaima adalah satu-satunya predator yang ada di sungai Amazon. Ia merupakan ikan yang sangat menakutkan sebelum adanya manusia.
Ikan arapaima merupakan ikan yang kerap diburu dan dikonsumsi oleh manusia. Arapaima mengandung sumber protein yang penting di Amazon.
Selama berabad-abad, penduduk setempat sungai Amazon menangkap ikan arapaima, mengasinkan, dan mengeringkan dagingnya tanpa adanya pendingin.
Ikan arapaima mudah sekali ditangkap karena habitat hidupnya berada di permukaan air. Ini memudahkan manusia untuk menangkapnya dengan menggunakan tombak. Ikan arapaima mengalami penurunan drastis pada tahun-tahun terakhir. Ini disebabkan karena manusia melakukan penangkapan secara berlebihan terhadap ikan arapaima.
Selain itu, mengutip dari laman news.mongabay.com, ikan arapaima juga terancam akan kehadiran pembangunan, pengeboran minyak, penambangan emas, penebangan, dan pertanian di hutan atau sungai. Ikan arapaima membutuhkan habitat sehat yang cukup besar.
Meskipun demikian, di beberapa tempat seperti di sungai Rewa di Guyana, ikan arapaima masih banyak dijumpai. Di sana, arapaima ditemukan masih sangat melimpah dan memiliki harapan hidup yang sangat tinggi dibandingkan dengan di tempat lain.
Arapaima merupakan ikan predator yang sangat berbahaya bagi ikan lain. Oleh karena itu, apabila ikan tersebut tersesat keluar dari habitat aslinya, maka akan membahayakan ekosistem ikan lain yang hidup di sebuah sungai.
Â
Reporter : Muhammad Farih Fanani
Sumber : Merdeka.com