Liputan6.com, Jakarta Gunung Anak Krakatau yang terletak di selat Sunda, sejak Senin (18/7/2022) pagi sudah erupsi dua kali dengan ketinggian abu vulkanik antara 2 ribu meter hingga 2.500 meter dari atas puncak.
Erupsi terbaru terjadi Senin sore, sekitar pukul 15.49 wib dengan ketinggian abu mencapai 2.500 meter.
Erupsi itu dibuat laporannya oleh Jumono, petugas pos pantau Gunung Anak Krakatau Pasauran, Kabupaten Serang, Banten dan diunggah ke Magma Indonesia.
Advertisement
Aplikasi resmi milik PVMBG tersebut menerangkan, abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Erupsi terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 55mm, berdurasi 1 menit 37 detik dan tidak terdengar suara dentuman.
Masih dalam di hari yang sama, erupsi terjadi pukul 08.26 wib dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 2 ribu meter dari atas puncak.
Kolom abu berwarna kelabu hingga hitam, dengan intensitas tebal. Abu vulkanik mengarah ke barat daya.
Dalam laporan tersebut, erupsi terekam dalam seismogram dengan amplitudo maksimum 53mm, durasi 2 menit 7 detik dsm tidak terdengar suara dentuman.
Â
Level Siaga
Masih dalam laporan yang disusun oleh Jumono, status Gunung Anak Krakatau berada di Level III atau Siaga.
Pos pantau GAK Pasauran merekomendasikan masyarakat, nelayan dan wisatawan tidak beraktifitas dalam radius 5 kilometer disekitar Gunung Anak Karakatau yang berada di Selat Sunda.
Advertisement