Liputan6.com, Jakarta - Soliditas Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belakangan menjadi sorotan. Bahkan, koalisi bentukan Partai Golkar, PPP dan PAN ini dianggap mengunci pergerakan partai politik (parpol) lain.
Menurut Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an, koalisi sampai saat ini semua masih cair, kendati sudah ada KIB maupun kaolisi yang lain.
"Bagi saya, sebelum ada ikatan capres yang diusung itu ikatan koalisi masih sangat cair. Lebih spesifik lagi koalisi akan terbentuk ketika sudah mendaftar di KPU, tapi tentu finalnya sudah mengusung capres-cawapres," ungkap Ali saat dihubungi wartawan, Selasa (19/7).
Advertisement
KIB, kata Ali, memang sudah menjaring koalisi, tapi sampai sekarang belum ada nama capres yang diusung secara resmi. Ali menekankan, hal itu juga yang membuat posisinya bisa saja digoyang partai lain.
"Satu sisi KIB memang bisa mengunci partai-partai lain. Posisi PDIP misalnya, relatif terkunci dengan adanya KIB, begitu juga dengan poros Gondangdia misalnya Nasdem relatif terkunci. Makanya banyak partai termasuk analis politik banyak mengomentari KIB," jelas dia.
Apalagi, sambung Ali, nama-nama ketua umum partai yang tergabung dalam KIB kerap mencuat sebagai kandidat cawapres dalam setiap hasil lembaga survei. Meski, ada nama Airlangga Hartarto (Golkar) di beberapa hasil survei potensial sebagai capres.
Lem Perekat
Ali menambahkan, wajar jika belakangan soliditas KIB diganggu parpol lain. Sebab koalisi mereka memang semua masih cair. Kemudian, lem perekat KIB ini apa sebenarnya?
"Apakah sudah ada deal tertentu dari salah satu figur capres, atau upaya mengunci partai lain. Atau yang agak programatik koalisi dini yang dibentuk KIB memberikan satu pendidikan politik kepada publik sekaligus brand value tiga partai di KIB itu," pungkas Ali.
Advertisement