Sukses

Dirjen PHU Kemenang: Belum Ada Kebijakan Tes Covid-19 untuk Seluruh Jemaah Haji

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengatakan, belum ada kebijakan untuk tes Covid-19 kepada seluruh jemaah haji yang tiba dari Arab Saudi.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief mengatakan, belum ada kebijakan untuk tes Covid-19 kepada seluruh jemaah haji yang tiba dari Arab Saudi.

"Sampai saat ini kita belum mengeluarkan kebijakan untuk tes kepada seluruh jemaah sebagaimana skenario dulu, bahwa tes mungkin dilakukan bagi jemaah yang kedapatan sakit atau mendapatkan gejala-gejala yang memiliki indikasi sama dengan Covid," kata Hilman di Daker Makkah, Selasa (19/7/2022).

Dia menjelaskan, selama jemaah haji itu sehat, segar bugar, maka tidak dilakukan tes ketika tiba di Indonesia. Dia juga mengatakan, tidak semua embarkasi akan melakukan tes kepada mereka.

"Tapi kita sudah dapat edaran dari temen-teman kesehatan bahwa semua jemaah yang sudah sampai Indonesia untuk bisa mengontrol dirinya kemudian selama 21 hari, tidak karantina tetapi mereka tetap mewaspadai dirinya sendiri bila ada gejala-gejala, langsung ke tenaga kesehatan.," kata dia.

Hilman mengatakan, jemaah Indonesia jarang berkumpul langsung dengan komunitas lain selama di Arab Saudi. Mereka berkumpul sesuai dengan klaster dan rombongannya. Begitu juga saat beribadah, akan berkumpul dengan sesama kelompoknya.

"Kemudian juga di hotel tidak berinteraksi dengan yang lain, yang mungkin meski tidak kita desainkan bubble system, tapi seperti bubble system. Yang jelas kehati-hatian tetap perlu kita tetap tegakkan," kata Hilman.

 

2 dari 3 halaman

Flu Jemaah Banyak Penyebabnya

Mengenai kemungkinan jemaah sakit flu dites Covid-19, dia mengatakan bahwa dari tim kesehatan belum mengeluarkan kebijakan seperti itu. Karena tidak ada satu peringatakan terkait wabah, khususnya Covid-19 dari pihak Saudi.

"Sementara flu-flu yang dihadapi jemaah dan petugas kita banyak penyebabnya. Jelas tidurnya saja tidak standar, waktu tidurnya sangat larut, bahkan baru tidur habis subuh. Kemudian juga energi yang dia gunakan untuk bekerja atau melakukan kegiatan lain tidak diimbangi dengan istirahat cukup," kata dia.

"Kalau kita ke Masjidil Haram, relatif sepi, dan ketika di hotel-hotel, di pelataran, atau lobi-lobi, orang berkumpul tidak banyak batuk, tapi flu memang banyak. Tapi mudah-mudahan, tim kesehatan bisa melakukan antisipasi agar jamaah tetap terkendali," kata Hilman.

 

3 dari 3 halaman

Dilakukan Skrining

Sementara itu, setibanya jemaah haji di bandara maka akan langsung dilakukan skrining kesehatan berupa pengecekan suhu melalui thermal scanner dan thermal gun, tanda dan gejala serta melakukan observasi terhadap jemaah di asrama haji debarkasi.

Apabila didapati jemaah dengan gejala demam atau menunjukkan potensi penyakit menular, dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan test antigen.

Jika hasil reagen menunjukkan reaktif, maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.