Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.
Pelatihan diadakan untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia, khususnya Papua-Maluku terhadap media digital atau media sosial yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.
Baca Juga
Kali ini pelatihan mengusung tema 'Yuk Kenali Fitur dan Standar Komunitas di Media Sosial' yang dilaksanakan pada Rabu (15/3/20230) secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 600 Peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMPN 72 Maluku, SMPN 49 Maluku, SMPN 4 Maluku, SMP Yos Sudarso Maluku, SMPN 18 Maluku, SMPN 14 Maluku, dan MTS 2 Maluku.
Advertisement
Pada pelatihan kali ini menghadirkan narasumber Pegiat Literasi M Ilham Faris yang memberikan materi mengenai kecakapan digital.
"Kembali ke tujuan kita menggunakan media sosial itu sendiri untuk apa? Karena pada dasarnya, media sosial punya banyak fitur dan komunitas yang mendukung kebutuhan serta tujuan kita," ujar Ilham yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Rabu (15/3/2023).
"Jika keseharian kita adalah menggunakan media sosial hanya untuk belajar, kita bisa belajar beragam hal dengan mudah dan cepat melalui media sosial. Bukan hanya itu, banyak juga fitur dan komunitas yang membuka peluang kita untuk mulai usaha dan berbisnis di media sosial. Digitalisasi dapat menjadi peluang untuk mewujudkan kreatifitas, dengan cara meng-implementasikan budaya yang sudah ada dan berjalan di dunia nyata di ruang digital," tambah Ilham.
Â
Tetap Waspada Gunakan Media Sosial
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Pegiat Literasi Alex Iskandar memberikan materi mengenai kecakapan digital.
"Banyaknya tindak kejahatan, tentu juga menjadi hal yang harus di waspadai oleh para pengguna media sosial. Hati-hati dalam penggunaannya, karena tidak semua konten yang ada di media sosial itu baik dan jangan membagi informasi apapun berkaitan dengan pribadi di media sosial," ucap Alex.
Sementara itu, Influencer Nata Gein juga mengingatkan untuk memanfaatkan media sosial dengan sebaik-baiknya.
"Fitur dan Standar Komunitas di media sosial dapat berguna bagi kita saat kita berada di ruang digital. Untuk itu pelajari dan manfaatkan sebaik-baiknya," jelas Nata.
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan NasionalLiterasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Â
Advertisement
Status Literasi Digital di Indonesia
Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.
Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.
"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.
Diteruskan dengan sambutan oleh Kadis Pendidikan Kabupaten Maluku Tengah Teddy AH Salampessy yang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenkominfo dan Siberkreasi atas diadakannya Workshop Literasi Digital dengan empat pilar untuk daerah Maluku dan Sekitarnya.
"Adanya workshop Literasi Digital di daerah maluku, tentu saya pribadi sebagai Kadis Pendidikan di Kabupaten Maluku Tengah mengucapkan terimakasih kepada bapak menteri dan siberkreasi. Anak-anak muda di daerah kami, perlu mengenal lebih dekat dengan bahaya dan manfaat dari media digital itu sendiri. Walaupun, penggunaan mereka disini keterbatasan signal namun hampir semua dari mereka memiliki perangkat yang memadai dan media sosial," ujar Teddy.