Liputan6.com, Jakarta - Pada Selasa 19 Juli 2022 lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Menurut Jokowi, kedua pemimpin negara membahas penguatan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi.
"Dalam pertemuan ini, secara khusus saya ingin membahas penguatan kerjasama bilateral khususnya, di bidang ekonomi," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan pembuka sebagaimana dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa 19 Juli 2022.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, Jokowi menyinggung beberapa isu kawasan dalam pertemuan tersebut, salah satunya mendorong agar negosiasi terkait batas darat Indonesia-Timor Leste segera diselesaikan.
"Saya menekankan pentingnya kedua negara untuk segera menyelesaikan dua segmen perbatasan darat yang tersisa yaitu segmen Noel Besi-Citrana dan segmen Bidjael Sunan-Oben," kata Jokowi.
Kemudian, Jokowi dan Presiden Ramos-Horta juga sepakat untuk memperkuat konektivitas Indonesia dan Timor Leste, baik jalur darat maupun laut. Jokowi pun mendorong agar trayek bus rute Kupang-Dili dapat segera dibuka.
"Dan untuk konektivitas laut, saya menilai pentingnya untuk membuka rute Kapal Kupang-Dili-Darwin," ucap Jokowi.
Sementara itu, Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menceritakan pengalamannya saat pertama kali berkunjung ke Indonesia pada 1974 silam. Kala itu, dia bertemu dengan mantan Menteri Luar Negeri era Presiden Soekarno, Adam Malik.
Dia menceritakan pada tahun itu, hanya ada tiga hotel besar di Jakarta. Alih-alih memesan kamar di hotel, Ramos-Horta memilih untuk menginap dan tidur di losmen.
"Saat itu, hanya ada dua hotel besar di Indonesia. Eh tiga, HI (Hotel Indonesia), Kartika Plaza, dan Kartika Chandra. Saya sih enggak nginep di hotel-hotel itu. Tapi saya di losmen," ujar Presiden Ramos-Horta sambil tertawa.
Berikut sederet hal yang dibahas saat pertemuan bilateral antara Jokowi dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat dihimpun Liputan6.com:
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta di Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat, Selasa 19 Juli 2022. Kedua pemimpin negara membahas penguatan kerja sama bilateral, khususnya di bidang ekonomi.
"Dalam pertemuan ini, secara khusus saya ingin membahas penguatan kerjasama bilateral khususnya, di bidang ekonomi," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan pembuka sebagaimana dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa 19 Juli 2022.
Selain itu, Jokowi juga menyinggung beberapa isu kawasan dalam pertemuan ini. Dia pun menyampaikan selamat datang di Indonesia kepada Presiden Ramos-Horta dan para delegasi Timor Leste.
"Merupakan kehormatan bagi Indonesia menerima kunjungan luar negeri pertama presiden Ramos-Horta," ujar Jokowi.
Seperti diketahui, Jose Ramos-Horta baru dilantik menjadi Presiden Timor Leste pada Mei 2022 lalu. Namun, dia pernah sebelumnya juga pernah menjadi Presiden Timor Leste pada periode 2007-2012.
Adapun hubungan diplomatik Indonesia dan Timor Leste sendiri sudah berjalan selama 20 tahun.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
2. Ingin Negosiasi Dua Segmen Batas Darat RI-Timor Leste Segera Diselesaikan, Sepakat Perkuat Konektivitas
Jokowi dan Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta membahas penyelesaian negosiasi pebatasan kedua negara. Jokowi mendorong agar negosiasi terkait batas darat Indonesia-Timor Leste segera diselesaikan.
"Saya menekankan pentingnya kedua negara untuk segera menyelesaikan dua segmen perbatasan darat yang tersisa yaitu segmen Noel Besi-Citrana dan segmen Bidjael Sunan-Oben," kata Jokowi.
Adapun Noel Besi-Citrana merupakan daerah perbatasan Kabupaten Kupang (NTT) dengan Kabupaten Ambeno (wilayah Timor Leste). Sementara itu, Bidjael Sunan-Oben adalah wilayah yang berada di Manusasi, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Jokowi dan Presiden Ramos-Horta juga sepakat memperkuat konektivitas Indonesia dan Timor Leste, baik jalur darat maupun laut. Jokowi pun mendorong agar trayek bus rute Kupang-Dili dapat segera dibuka.
"Dan untuk konektivitas laut, saya menilai pentingnya untuk membuka rute Kapal Kupang-Dili-Darwin," jelasnya.
Selain itu, kedua pemimpin negara sepakat memperkuat pembangunan di perbatasan. Jokowi berharap pembangunan PLBN Napan di NTT dapat ramping tahun ini.
Â
3. Tegaskan BUMN dan Perusahaan RI Komitmen Berpartisipasi dalam Pembangunan di Timor Leste
Kemudian Presiden Jokowi mengatakan bahwa BUMN serta perusahaan Indonesia berkomitmen berpartisipasi dalam pembangunan di Timor Leste. Termasuk, di bidang infrastruktur.
"Saya menyampaikan komitmen BUMN dan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan di Timor Leste, termasuk di bidang infrastruktur," kata Jokowi.
Menurut dia, Indonesia dan Timor Leste sepakat untuk memperkuat pembangunan di perbatasan. Jokowi berharap pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Napan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dapat rampung pada 2022.
"Saya juga mendorong agar joint border committee dapat dilakukan kembali," ucap Jokowi.
Selain itu, Jokowi mendorong kedua negara dapat segera menyelesaikan bilateral investment Treaty. Nilai investasi Indonesia di Timor Leste saat ini mencapai USD 818 juta.
"Terutama di sektor perbankan, Migas, dan Telekomunikasi," kata Jokowi.
Â
Advertisement
4. Cerita Presiden Timor Leste Keliling Naik Becak di Jakarta dan Fans Berat Bung Karno
Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menceritakan pengalamannya saat pertama kali berkunjung ke Indonesia pada 1974 silam. Kala itu, dia bertemu dengan mantan Menteri Luar Negeri era Presiden Soekarno, Adam Malik.
"Suatu kehormatan bisa berkunjung ke Indonesia di masa pemerintahan anda (Presiden Jokowi). Saya sudah sering ke Indonesia untuk beberapa keperluan, kegiatan. Pertama kalinya, saya ke sini Tahun 1974. saat itu, saya ketemu Pak Malik," ucap Ramos-Horta dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa.
Dia menceritakan pada tahun itu, hanya ada tiga hotel besar di Jakarta. Alih-alih memesan kamar di hotel, Ramos-Horta memilih untuk menginap dan tidur di losmen.
"Saat itu, hanya ada dua hotel besar di Indonesia. Eh tiga, HI (Hotel Indonesia), Kartika Plaza, dan Kartika Chandra. Saya sih enggak nginep di hotel-hotel itu. Tapi saya di losmen," ujar Presiden Ramos-Horta sambil tertawa.
Ramos-Horta juga mengenang saat dirinya keliling Jakarta dengan menggunakan becak. Dia mengaku berteman baik dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 1966-1978, Elias Tari.
"Kadang-kadang saya di Jakarta muter-mutet pakai becak. Dan saya tahu Gubernur El Tari, kita adalah teman baik," ucapnya.
Bukan hanya itu, Presiden Ramos-Horta juga merupakan penggemar berat dari Presiden pertama RI Soekarno atau Bung Karno. Bahkan, dia kerap membaca buku-buku tulisan Bung Karno.
"Saya juga baca-baca buku soal Indonesia adalah dari tulisan Bung Karno. Saya fans berat Bung Karno," ucap Ramos-Horta.