Sukses

BNSP Lakukan Sertifikasi Kompetensi Tenaga Kerja di Gedung DPR RI

Pada Sabtu 23 Juli 2022, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melakukan program sertifikasi kompetensi kerja (PSKK) bagi tenaga kerja cleaning service di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Gedung DPR RI Senayan, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Sabtu 23 Juli 2022, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melakukan program sertifikasi kompetensi kerja (PSKK) bagi tenaga kerja cleaning service di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Gedung DPR RI Senayan, Jakarta.

Hal tersebut lantaran sertifikasi kompetensi menjadi suatu bekal setiap calon tenaga kerja maupun tenaga kerja dalam menapaki persaingan kerja yang semakin kompetitif.

Dunia kerja di era masa kini menuntut adanya kompetensi yang spesifik sebagai sebuah pengakuan, termasuk dalam hal ini kompetensi sebagai tenaga kerja cleaning service.

Disampaikan Wakil Ketua BNSP Miftakul Azis, PSKK tersebut diikuti oleh peserta sebanyak 80 orang yang merupakan tenaga kerja cleaning service di Gedung DPR RI dan dilaksanakan oleh LSP Klining Servis.

"Sertifikasi kompetensi merupakan proses pengakuan kompetensi yang merupakan hak setiap warga negara atas profesinya termasuk profesi cleaning service," ujar Azis dalam sambutannya yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Minggu (24/7/2022).

Azis menaruh harapan besar PSKK bagi tenaga kerja cleaning service, khususnya yang bekerja di lingkungan gedung DPR RI. Dia berhara agar para tenaga kerja dapat menambah produktivitas kinerja serta menambah daya saing mereka di masa yang akan datang.

"Dengan memiliki sertifikat kompetensi diharapkan produktivitas dan daya saing terus meningkat," tutur Azis.

Sementara itu, Ketua LSP Klining Servis Siddiq mengaku bangga dapat menjadi bagian dalam suksesi sertifikasi kompetensi tenaga kerja cleaning service di DPR RI.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Berharap Bisa Hasilkan Tenaga Kompeten

Siddiq menyatakan, LSP Klining Servis menyiapkan sejumlah asesor kompetensi yang siap menguji seluruh peserta sertifikasi.

"LSP Klining Servis pada sertifikasi kompetensi hari ini sudah menyiapkan asesor kompetensi yang kompeten, semoga berjalan lancar," ungkap Siddiq.

Sementara itu, Supervisor Nusantara III dari PT Yasmina Pilar Utama Indra Gunawan mengapresiasi sertifikasi kompetensi cleaning service di lingkungan Gedung DPR RI.

Inra menyampaikan terima kasih kepada BNSP dan LSP Klining Servis yang telah memfasilitasi uji kompetensi tersebut.

"Harapan saya para cleaner ini bisa bekerja lebih tangguh, lebih berkualitas dan lebih disiplin dalam peningkatan kinerja di masa yang akan datang," jelas Indra.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Cerita Mantan Cleaning Service Jadi Miliarder Gara-gara Aplikasi Orang Plesiran

Sebelumnya, siapa pun bisa menjadi miliarder. Seperti cerita seorang pria asal Korea Selatan ini, yang berhasil membangun bisnis startup travel.

Ketika sebagian besar negara di dunia mulai beraktivitas normal dari pandemi Covid-19, superapp perjalanan dari Korea Selatan bernama Yanolja membukukan pertumbuhan penjualan kuartal pertama yang kuat. 

Pertumbuhan itu diungkapkan dalam laporan kuartalan pertama Yanolja saat bersiap untuk go public.

Laporan yang dirilis pekan lalu ini juga mengungkapkan bahwa saham pendiri Yanolja, yakni Lee Su-jin menjadikannya sebagai miliarder.

Namun siapa sangka, pengusaha berusia 44 tahun itu memiliki perjalanan yang unik - awalnya merupakan seorang petugas kebersihan.

Dilansir dari Forbes, Rabu 8 Juni 2022, aplikasi travel Yanolja—yang artinya 'Hei, ayo bermain' dalam bahasa Korea, didirikan pada tahun 2005 telah berkembang dari hotel jangka pendek hingga transportasi. 

Yanolja melaporkan pendapatan kuartal pertamanya naik 19 persen dari tahun ke tahun menjadi 100,5 miliar won (USD 80 juta), sementara laba bersih sedikit menurun menjadi 8,8 miliar won dari 9 miliar won selama periode yang sama.

Yanolja menghasilkan sebagian besar keuntungannya dengan memotong dari pemesanan dan membebankan hotel serta perusahaan perjalanan untuk beriklan di platformnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, Yanolja telah mengembangkan bisnis berbasis cloud, seperti sistem manajemen yang membantu hotel mengelola reservasi dan analitik data besar yang memprediksi perilaku pelanggan.

Pendapatan dari bisnis cloud-nya pun berkontribusi 20,5 persen terhadap total penjualan Yanolja di kuartal pertama, naik dari sekitar 8,5 persen di tahun 2021.

Sang pendiri, yakni Lee Su-jin adalah nama terbaru yang bergabung dengan daftar miliarder self-made di Korea Selatan, di mana konglomerat milik keluarga secara tradisional mendominasi ekonomi negara tersebut.

Kisah sukses Lee Su-Jin pun menjadi inspirasi karena mengawali perjalanannya dari bawah. 

4 dari 4 halaman

Mengintip Kekayaan Pemilik Aplikasi Travel Yanolja

Lee Su-jin adalah CEO dan pemegang saham terbesar kedua Yanolja, dengan 16,54 persen saham.

Istri dan dua putrinya masing-masing memiliki 5,18 persen saham di Yanolja.

Pemegang saham terbesar Yanolja adalah Vision Fund 2 SoftBank, yang membeli 25,23 persen saham aplikasi tersebut pada Juli 2021 lalu seharga USD 1,7 miliar.

Forbes memperkirakan kekayaan bersih Lee dan keluarganya mencapai USD 2 miliar atau setara Rp. 28,9 triliun. (Forbes menerapkan diskon 10 persen untuk penilaian perusahaan swasta.)

Media lokal melaporkan pada bulan April bahwa Yanolja berencana untuk terdaftar di Nasdaq pada kuartal ketiga tahun ini.

Selain SoftBank, investor Yanolja lainnya termasuk GIC, raksasa perjalanan online Booking.com dan SkyLake Investment, sebuah perusahaan ekuitas swasta Korea yang dipimpin oleh mantan eksekutif Samsung Electronics Chin Dae-je.Â