Sukses

Survei PRC soal Elektabilitas Partai: PDIP Unggul, Diikuti Gerindra dan Golkar

PDIP masih berasa di posisi puncak pada survei PRC soal elektabilitas partai politik pada Juni 2022 dengan elektabilitas mencapai 18,2 persen.

Liputan6.com, Jakarta Politika Research & Consulting (PRC) merilis hasil survei elektabilitas partai politik pada Juni 2022. Tidak banyak terjadi perubahan elektabilitas partai-partai.

PDIP masih berasa di posisi puncak pada elektabilitas partai politik bulan tersebut. Besaran elektabilitas PDIP mencapai 18,2 persen.

"Elektabilitas partai politik masih belum mengalami banyak perubahan. PDIP masih memuncaki klasmen dengan 18,2 persen," kata Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo saat paparan survei di Jakarta, Minggu 24 Juli 2022.

Sementara, di urutan kedua, ada Partai Gerindra dengan elektabilitas 12,7 persen. Kemudian disusul Partai Golkar dengan elektabilitas 12 persen.

Pada parpol papan tengah, muncul Partai Demokrat dengan elektabilitas 9,7 persen. Selanjutnya PKB sebesar 8 persen, PKS 7,8 persen, dan NasDem 5,5 persen.

Berikutnya, ada partai politik yang elektabilitasnya belum mencapai ambang batas 4 persen. Padahal kedua partai itu, kini berada parlemen, yaitu PPP dan PAN.

"Partai politik selain itu, elektabilitasnya berada di bawah 3 persen," jelas Rio.

Rinciannya, PPP 2,9 persen, Perindo 1,2 persen, PAN 1 persen, PSI 0,5 persen, PBB 0,3 persen, Masyumi 0,2 persen, Hanura 0,1 persen, serta Gelora 0,1 persen. Pemilih yang belum menentukan atau tidak menjawab mencapai 19,8 persen.

Survei digelar pada 12 Juni-3 Juli 2022. Survei dilakukan dengan wawancara telepon terhadap 1200 responden yang dipilih secara acak. Margin of error survei kurang lebih 2,74 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

2 dari 3 halaman

Elektabilitas Tokoh

Lembaga Politika Research & Consulting (PRC) juga merilis hasil risetnya soal elektabilitas tokoh yang digadang-gadang menjadi calon presiden di Pilpres 2024.

Adapun pada simulasi top of mind, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi teratas dengan raihan mencapai 23,7 persen.

Urutan kedua ditempati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 18,7 persen. Serta Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dengan elektabilitas 17,9 persen.

Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting Rio Prayogo menjelaskan, Ganjar tetap bertengger di puncak sementara elektabilitas calon presiden. Sementara, Anies mengalami kenaikan dan menyalip Prabowo.

"Ganjar di nomor satu, Anies melampaui Prabowo tapi tidak mampu melampaui elektabilitas Ganjar Pranowo," kata dia saat pemaparan survei di Jakarta, Minggu (24/7/2022).

Rio menjelaskan, simulasi top of mind ini menguji pilihan kuat masyarakat. Ia memprediksi masyarakat sudah punya pilihan kuat yaitu di antara tiga nama Ganjar, Anies, dan Prabowo.

"Top of mind ini disebut strong voter kecendrungan berubah cukup kecil," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Simulasi Lima Nama

Sementara, dalam simulasi lima nama semakin terlihat kekuatan tiga nama calon presiden potensial.

Ganjar di urutan pertama dengan angka 30,6 persen. Rio menjelaskan, angka ini sudah cukup besar dan hampir mendekati angka psikologis kemenangan yaitu pada 35 persen.

"Ganjar sudah pada angka 30 persen, belum pada level 35 persen angka psikologis kemenangan. Kalau di atas 35 persen punya potensi kemenangan," jelas Rio.

Terlihat dalam simulasi lima nama ini, Anies unggul dari Prabowo. Anies memiliki elektabilitas 25,2 persen, sedangkan Prabowo 22,9 persen.

Sementara dua nama lain adalah Sandiaga Uno 6,8 persen dan Ridwan Kamil 5,9 persen.

"Kondisi masih cair tapi ada tren. Tren penurunan Prabowo, ada juga kenaikan Ganjar dan Anies," jelas Rio.

"Anies memang naik tapi belum pada level mengalahkan Ganjar," imbuhnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka