Liputan6.com, Jakarta - Senin (25/7/2022) pagi, Citayam Fashion Week trending di mesin pencarian Google. Musabahnya, langkah artis Baim Wong dan istrinya Paula Verhoeven mendaftarkan Citayam Fashion Week ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual atau PDKI.
Mengutip situs resmi pdki-indonesia.dgip.go.id, merek Citayam Fashion Week didaftarkan pada 20 Juli 2022 oleh perusahaan Baim Wong, yakni PT Tiger Wong Entertainment.
Baca Juga
Adapun dalam permohonan tersebut, dijelaskan bahwa Citayam Fashion Week adalah jenis hiburan dalam sifat peragaan busana.
Advertisement
Jika permohonan itu dikabulkan, nantinya perusahaan milik Baim Wong dan Paula Verhoeven akan memiliki dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa sejenisnya.
Dari penelusuran di situs tersebut, selain Baim Wong ada juga pihak lain yang mendaftarkan Citayam Fashion Week sebagai merek, yaitu Indigo Aditya Nugroho. Ssi permohonannya pun tidak jauh berbeda dari perusahaan milik Baim Wong.
Dikritik DPR
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, menyayangkan pendaftaran yang dilakukan Baim Wong. Menurut dia, Citayam Fashion Week adalah wadah kreativitas anak muda dari berbagai kalangan sehingga tak akan menjadi milik kalangan tertentu saja.
Bukan hanya itu saja, dia merasa yakin pihak PDKI maupun Dirjen HAKI Kemenkumham tak asal menerima saja hal tersebut.
"Saya pribadi memandang Citayam Fashion Week ini adalah wadah kreativitas yang inklusif, yang harus bisa dinikmati oleh seluruh kalangan, bukan kelompok tertentu saja. Karenanya saya menyayangkan pendaftaran ini, dan saya yakin dalam pengecekannya, PDKI maupun Dirjen HAKI di Kemenkumham akan melakukan pengecekan dan penelusuran dengan sangat seksama. Tidak akan asal menerima," kata Sahroni dalam keterangannya, Senin (25/7/2022).
Dia pun menyebut, pihak PDKI Kemenkumham akan mempertimbangkan banyak hal. Misal apakah nama Citayam bisa didaftarkan HAKI lantaran ini nama daerah.
"Lalu siapa pencetus awal nama Citayam Fashion Week ini? Saya yakin kita semua tahu, pencetusnya bukanlah Baim Wong, yang mendaftarkan namanya ke Kemenkumham. Jadi hal-hal ini tentunya akan jadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan apakah pendaftarannya diterima atau ditolak," ungkap Politikus NasDem ini.
Karenanya, dia berharap Dirjen HAKI maupun PDKI bisa mengambil keputusan baik dan bijaksana, yaitu dengan menolak permintaan tersebut demi melindungi kreatifitas anak muda dengan berbagai latar belakang.
"Saya sendiri berharap agar pendaftarannya ditolak, supaya anak muda bisa berkreasi seluas-luasnya. Meski begitu, tentu karena pendaftarannya sudah masuk, kita perlu ikuti terus prosesnya dan kita harapkan hasil terbaik," pungkas Sahroni.
Kemenkumham: Masyarakat Bisa Ajukan Keberatan
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) membenarkan perusahaan Baim Wong, PT Tiger Wong Entertainment tengah mengajukan hak kekayaan intelektual merek Citayam Fashion Week.
Selain perusahaan Baim Wong, seseorang atas nama Indigo Aditya Nugroho juga turut mendaftarkan hal serupa ke DJKI Kemenkumham.
"Benar bahwa DJKI telah menerima dua pendaftaran merek Citayam Fashion Week. Keduanya mendaftar di kelas 41 dan saat ini statusnya sedang untuk dipublikasi," ujar Agung Indriyanto, Koordinator Pemeriksa Merek DJKI Kemenkumham dalam keterangannya, Senin (25/7/2022).
Agung menyebut, meski sama-sama di kelas 41, jenis dan barang jasa yang didaftarkan kedua pihak memiliki perbedaan. PT Tiger Wong mendaftarkan untuk jenis barang/jasa hiburan dalam sifat peragaan busana, layanan hiburan yaitu menyediakan podcast di bidang mode, hingga publikasi majalah mode untuk tujuan hiburan.
Sementara Indigo Aditya Nugroho mendaftarkan ajang pemilihan kontes hiburan, expo mengenai kesenian, kebudayaan, dan pendidikan, fashion show, perencanaan pesta untuk acara promosi sehubungan dengan peragaan busana, dan pertunjukan panggung live.
Lebih lanjut Agung menjelaskan bahwa DJKI menerima kedua permohonan pendaftaran tersebut pada 21 Juli 2022. Setelah masa publikasi, kedua merek tersebut masih akan menempuh beberapa tahapan sampai akhirnya resmi didaftar.
"Berdasarkan Undang-undang No. 20 tentang Merek dan Indikasi Geografis, pendaftaran merek perlu melalui beberapa tahapan mulai dari permohonan merek, pemeriksaan formalitas, pengumuman (2 bulan), pemeriksaan substantif (150 hari kerja), didaftar kemudian penerbitan sertifikat," jelasnya.
Nantinya, yang berhak memberikan merek adalah pemeriksa merek setelah proses pemeriksaan. Namun jika ada pihak yang merasa keberatan dengan pendaftaran merek suatu pihak, masyarakat bisa mengajukan keberatan atau oposisi saat permohonan merek dimaksud sedang dalam proses masa pengumuman dengan mengajukan bukti-bukti bahwa merek tersebut miliknya.
"Pelindungan merek menganut sistem first to file atau siapa yang terlebih dahulu mendaftar yang mendapat hak eksploitasi merek. Pelindungan diberikan selama 10 tahun semenjak permohonan merek pertama kali diajukan pendaftarannya dan dapat diperpanjang untuk pelindungan mereknya," kata dia.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Nasihat Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, angkat bicara mengenai keputusan Baim Wong. Dengan kalimat yang santun, Ridwan Kamil memberi nasihat.
"Tidak semua urusan di dunia ini harus selalu dilihat dari sisi komersial. Fenomena #CitayamFashionWeek itu adalah gerakan organik akar rumput yang tumbuhkembangnya harus natural dan organik pula," kata Ridwan Kamil dikutip dari Instagramnya, Senin (25/7/2022).
"Sekalinya diformalkan dan dimewahkan, apalagi oleh orang luar, malah akan hilang tujuan dan maksudnya. Dan biasanya gerakannya malah akan mati muda," ia menyambung pernyataan.
Ridwan Kamil ingin Citayem Fashion Week berjalan apa adanya. Tanpa dialihkan ke tempat khusus seperti Sarinah, bukan untuk dijadikan konten Podcast, bukan juga dibuat menginternasional.
"Biarkan tetap Slebew bukan Haute Couture. Ada kalanya mereka hanya butuh ruang ekspresi. Dan tidak perlu negara turut campur terlalu jauh. Tidak perlu pula individu2 di luar komunitasnya ikut-ikutan mengatur-ngatur," tuturnya.
Menurut Ridwan Kamil, jika Citayem Fashion Week ingin diorganisir dengan lebih baik, maka komunitasnyalah yang lebih berhak mengurus, bukan Baim Wong.
"Anda dan istri sudah hebat punya kerja2 luar biasa. Lanjutkan. Tapi bukan untuk inisiatif yang ini," ungkapnya.
Terakhir, dia minta pendaftaran HAKI dicabut. "Saran saya, pendaftaran HAKI ke Kemenkumham dicabut saja. Terima kasih jika bisa memahaminya," tutup Ridwan Kamil.
Klarifikasi Baim Wong
Baim Wong memberikan klarifikasi lewat unggahan pada akun Instagram miliknya @baimwong, Senin (25/7/22). Suami Paula Verhoeven ini menjelaskan, meskipun telah didaftarkan olehnya, tidak serta-merta Citayam Fashion Week ini menjadi miliknya.
"Citayam Fashion Week ini bukan milik saya. Ini milik mereka semua, ini milik Indonesia," tulis Baim Wong," dikutip Senin (25/7/22).
Ia menegaskan tak bermaksud mencari cuan semata seperti yang dituduhkan orang.
“Kenapa saya tergerak? Semua karena istri saya. Karena dia mengerti dunia fashion, dan dia melihat Citayam Fashion Week ini adalah gerakan dimana orang-orang sudah mempedulikan fashion,” tulisnya.
“Dan ternyata di Indonesia, fashion enggak harus mahal. Dan mereka bangga memakainya. Itu adalah achivement. Dan itu harus dibudidayakan,” kata bintang sinetron Catatan Hati Seorang Istri ini membeberkan.
Citayam Fashion Week melahirkan sejumlah idola baru seperti Jeje, Roy, dan Bonge. Mereka perlu dibantu untuk mendapatkan panggung yang lebih proper sehingga bisa berkontribusi lebih nyata.
“Dengan apa? Orang-orang seperti kita yang harus membantu mereka. Bukan karena kepentingan bisa dapet berapa? Tapi visinya itu mau dibawa sejauh apa? Dan sejauh apa kita percaya dengan tujuan itu?” Baim Wong menyambung.
Langkah ini bukan tanpa risiko dan butuh biaya yang tidak sedikit. Bintang film Bebas dan Dilema lantas menyinggung soal cinta Indonesia dalam klarifikasi tertulisnya.
“Kalau kalian sesayang itu sama negara kalian. Pasti kalian melakukan hal yang sama dengan saya. Selalu berpikir bagaimana menjadikan Indonesia lebih maju dan enggak pernah mau kalah sama luar negeri. Indonesia pasti bisa lebih hebat,” pungkasnya.
Advertisement