Wartawan Papua Tewas Diduga Dikeroyok di Kramatjati Jakarta Timur

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang wartawan media Papua ditemukan tewas bersimbah darah di kawasan Kramatjati, Jakarta Timur. Kepolisian menduga, korban tewas dikeroyok.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengonfirmasi adanya laporan pengeroyokan, dengan identitas korban diketahui seorang wartawan. Menurut Zulpan, insiden itu terjadi pada pagi tadi pukul 05.00 WIB.

"(Korban) laki-laki, wartawan Papua Pos," kata Zulpan dalam keterangan diterima, Senin (25/7/2022).

Zulpan merinci, wartawan yang dikeroyok tersebut bernama Firdaus P Pangaribuan. Akibat insiden itu, pewarta tersebut meregang nyawa.

“Korban meninggal dunia,” ucap Zulpan.

Zulpan menjelaskan, insiden tersebut terungkap saat seorang saksi mendatangi Polsek Kramat Jati untuk melapor. Hal itu terjadi sekira pukul pukul 07.30 WIB.

Menurut keterangan saksi, korban dikeroyok hingga tewas. Korban sudah dibawa ke RS Polri Kramatjati.

Zulpan menambahkan, polisi sudah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan dan mencari saksi mata lainnya.

"Ada saksi lihat korban sedang dipukuli oleh para pelaku. Kemudian para pelaku mengira jika saksi hendak membantu korban, sehingga saksi dikejar oleh para pelaku. Saksi berhasil menyelamatkan diri sambil berteriak minta tolong," tutur Zulpan.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Misteri pembunuhan wartawan Mara Salem Harahap atau Marsal (46) yang juga pemimpin redaksi media online setempat akhirnya terungkap.

2 dari 2 halaman

Pelaku Diduga Berjumlah 3 Orang

Ilustrasi pengeroyokan - Istimewa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Sekembalinya saksi ke lokasi kejadian, dia melihat korban sudah tak sadarkan diri. Saat dibawa ke RS Polri, korban dinyatakan sudah meninggal dunia dalam perjalanan.

"Sedang dibawa ke RS Polri oleh pihak keluarga korban dan dalam perjalanan korban meninggal dunia," tutur Zulpan.

Zulpan memastikan, polisi akan menyelidiki insiden tersebut dan memburu pelaku. Sementara ini, info didapat pelaku berjumlah tiga orang.

"Diduga pelaku tiga orang tidak dikenal, (kasus) dalam penyelidikan," kata Zulpan menutup.