Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida menyampaikan negaranya akan memberikan pinjaman sebesar 43,6 miliar Yen kepada Indonesia. Adapun pinjaman ini untuk proyek mitigas bencana dan penyelesaian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan di Aceh.
Hal ini disampaikan PM Kishida dalam konferensi pers saat menerima kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Tokyo, Jepang, Rabu (27/7/2022).
Baca Juga
"Saya telah menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa Jepang sedang dalam memproses pinjaman Yen sebesar kurang lebih 43,6 M Yen untuk proyek bidang mitigasi bencana dan juga untuk perampungan PLTA Peusangan," jelas PM Kishida sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.
Advertisement
Menurut dia, Indonesia merupakan mitra strategis Jepang. Jokowi dan PM Kishida juga sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang maritim, perdagangan, investasi, hingga lingkungan.
PM Kishida mengatakan bahwa Jepang akan mendukung peningkatan kemampuan keamanan maritim, termasuk penelitian yang sedang dilaksanakan untuk kerja sama hibah kapal patroli. Hal ini dalam rangka mengukuhkan perdamaian dan keamanan di kawasan laut yang mengelilingi Indonesia.
"Kami juga menyambut baik memorandum kerja sama dalam bidang security maritime telah ditandatangani," ujarnya.
Kedua pemimpin negara menyambut baik momorandum kerja sama dalam bidang lingkungan yang akan segera diteken. Kishida menuturkan Jokowi telah menyampaikan bahwa pembatasan impor produk makanan dari Jepang dicabut.
"Presiden Jokowi juga telah menyampaikan kepada saya bahwa pembatasan impor produk makanan dari Jepang semua dicabut. Yang telah diberlakukan setelah Gempa Besar timur Jepang semua telah dicabut," tuturnya.
"Hal itu sangat menyemangatkan masy yang terkena bencana dan saya sangat menyambut baik hal tersebut," sambung PM Kishida.
Jokowi Berharap Proyek yang Didanai Jepang Segera Selesai
Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan harapannya agar proyek strategis yang didanai Jepang dapat segera diselesaikan. Jokowi juga mengundang investasi baru Jepang lainnya di berbagai bidang.
"Beberapa proyek strategis yang saya sampaikan agar dipercepat penyelesaiannya antara lain MRT Jakarta North-South Fase II dan East-West Fase I, Kawasan Industri Papua Barat, perluasan Pelabuhan Patimban dan Jalan Tol Akses Patimban," kata Jokowi.
"Dan kami juga membahas komitmen kerja sama bagi kelanjutan Proyek Gas Masela," imbuh dia.
Jokowi dan PM Kishida juga sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi antara kedua negara. Dia berharap protokol perubahan Indonesia-Jepang Economic Partnership Agreement (IJEPA) dapat selesai pada KTT G20 di Bali.
"Kita sepakat protokol perubahan IJEPA dapat diselesaikan dan ditandatangani pada KTT G20 di Bali, November mendatang," ujarnya.
Advertisement
Dorong Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Baru
Dia juga mendorong dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi baru Jepang untuk mendukung beberapa proyek strategis Indonesia. Khususnya, untuk hilirisasi komoditas alam, pengembangan mobil dan motor listrik, serta sektor kesehatan dan pangan.
"Secara khusus saya mengajak Jepang untuk mendukung percepatan pencapaian target Net Zero Emission Indonesia melalui advokasi innovative technology seperti teknologi hydrogen dan ammonia,” jelas Jokowi.
Selain itu, dia menawarkan kerja sama yang lebih intensif untuk pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Jepang. Jokowi berharap dukungan Jepang dalam mempersiapkan tenaga kerja yang akan bekerja di Jepang.