Sukses

Di Hadapan Delegasi G20 Empower, Dua Menteri Beberkan Peran Penting Perempuan

G20 Empower adalah aliansi sektor swasta dan pemerintah untuk memberdayakan dan mewakili kemajuan dan peran perempuan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui tiga kementeriannya memaparkan berbagai program penunjang mendorong kemajuan perempuan untuk mengejar ketertinggalan, mewujudkan pembangunan yang inklusif, setara, adil dan berkelanjutan di hadapan delegasi G20 EMPOWER Presidensi Indonesia di Jakarta.

Kali ini, pemerintah Indonesia melalui dua kementeriannya, yakni Nadiem Anwar Makariem selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, memaparkan keberpihakannya kepada kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam dunia pendidikan serta teknologi digitalisasi.

Juga Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, juga tak kalah gencar menyuarakan keterlibatan perempuan dalam kemajuan teknologi digitalisasi.

Menteri Nadiem, di hadapan delegasi G20 melalui sambungan virtualnya mempresentasikan, keamanan atau perlindungan terhadap perempuan dirasa sangatlah penting dalam keberlangsungan kehidupan pendidikan merdeka.

Dia juga mengungkapkan, kementeriannya sudah memiliki aturan untuk melindungi perempuan dan memerangi pelecehan seksual di tempat pendidikan atau kampus-kampus di Indonesia. Lewat aturan tersebut, Kemendikbud Riset dan Teknologi, memberikan pemulihan dan perlindungan pada korban dan memberikan sanksi kepada pelaku.

"Kami juga selalu membuka pintu berkolaborasi lintas sektor, melalui Kampus Merdeka kami memberikan akses setinggi dan seluas-luasnya terutama bagi perempuan, untuk menggabungkan dunia usaha dan pendidikan," ujar Menteri Nadiem.

Kemudian di lain pihak masih dalam kesempatan yang sama, Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan, Indonesia dan dunia sedang menghadapi transformasi digital yang mempengaruhi perubahan budaya dan mengharuskan semua pemangku kepentingan untuk terus menantang status quo. Sementara, dalam konteks sosial ekonomi, transformasi digital menghadirkan peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan taraf hidup semua negara.

"Untuk memanfaatkan manfaat ekonomi digital, perempuan perlu meningkatkan pemanfaatan teknologi dan aplikasi digital untuk memaksimalkan peluang. Teknologi yang muncul memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pada akhirnya meningkatkan daya saing," katanya.

Untuk mewujudkan itu, perempuan dan lelaki, ke depannya diharapkan mampu bekerja sama mempromosikan kepemimpinan perempuan di sektor energi terbarukan. Yakni, dengan meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja, khususnya di bidang STEM.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

2 dari 2 halaman

Perkuat Posisi Kepemimpinan Perempuan

Sementara, Rinawati Prihatiningsih selaku Co-Chair G20 EMPOWER 2022 mengaku, Aliansi G20 untuk Pemberdayaan dan Kemajuan Representasi Ekonomi Perempuan atau singkatnya, G20 EMPOWER diluncurkan di tahun 2019, dimaksudkan untuk menyatukan para pemimpin senior dari dunia bisnis dan pemerintahan dari 28 negara yang tergabung di G20 dan negara-negara tamu.

"G20 Empower adalah aliansi sektor swasta dan pemerintah untuk memberdayakan dan mewakili kemajuan dan peran perempuan di sektor bisnis, serta berfokus pada advokasi untuk meningkatkan dan memperkuat posisi kepemimpinan perempuan di sektor swasta dan publik, hal ini juga sejalan dengan Brisbane Goals (2014) hasil dari pertemun KTT pemimpin negara negara G20 di Brisbane tahun 2014," tutur Rina.

Menurutnya, tugas dan tujuan yang diberikan kepada aliansi pemberdayaan menjadi semakin mendesak, mengingat pandemi Covid-19 yang secara drastis mengekspos dan memperkuat kesenjangan gender yang sudah ada sebelumnya.

Tantangan tersebut juga telah menyebabkan perubahan struktural dalam dunia kerja dan bisnis saat ini dan di masa depan di seluruh sektor. Hal tersebut membawa dampak lebih berat dan mendalam bagi perempuan dan anak perempuan.

"Kami mencoba mengeksplorasi praktik dan kebijakan terbaik yang dapat dilakukan oleh sektor swasta dan pemerintah untuk meningkatkan posisi mereka dalam mendukung, mempercepat, dan meminimalkan tantangan posisi perempuan di dunia kerja dan bisnis terutama pasca-Covid," katanya.

Dua topik utama yang akan dibahas terkait dengan latar belakang ini. Pertama adalah mengenai bagaimana meminimalkan kesenjangan gender dalam pemanfaatan digital. Kedua adalah pemberdayaan dan kesiapan perempuan untuk ekonomi masa depan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS