Sukses

Hiii!!! Ular Berbisa Serbu Lebak, 21 Warga Digigit

Ular-ular berbisa jenis ular tanah menyerbu permukiman warga Kabupaten Lebak, Banten. Akibatnya 21 warga digigit ular selama sepekan terakhir.

Ular-ular berbisa jenis ular tanah menyerbu permukiman warga Kabupaten Lebak, Banten. Akibatnya 21 warga digigit ular selama sepekan terakhir.

"Ini sebagaimana laporan petugas Puskesmas Panggarangan Kabupaten Lebak. Saya kira ular berbisa masuk permukiman warga karena di habitatnya tidak ada makanan," kata Pemerhati Kehutanan Iman Rihmayudin di Rangkasbitung, Sabtu (2/2/2013).

Dia menilai ular yang bernama latin ankistrodon rhodostoma tersebut merambah permukiman warga akibat perubahan cuaca dan hilangnya predator secara alami.

"Biasanya karena curah hujan tinggi, populasi ular mencari tempat perlindungan ke lokasi yang suhunya panas, sekaligus yang tersedia makanan seperti kodok. Selain itu juga karena menghilangnya predator alaminya, seperti burung elang, termasuk burung hantu," tutur Iman.

Saat ini, lanjut dia, burung pemakan ular terancam hampir punah. Ini akibat banyaknya perburuan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Kalau dulu tidak ada ular masuk permukiman, meskipun berdekatan dengan ladang atau hutan, karena masih banyak burung pemakan ular," jelas Iman.

Ia menjelaskan, populasi ular tanah habitatnya berkembang biak di ladang-ladang, hutan, maupun tegalan dan sawah. Saat ini populasi ular mematikan itu hampir terdapat di 28 kecamatan di Lebak. Bahkan banyak juga warga pinggiran Kota Rangkasbitung yang menjadi korban gigitan ular jenis tersebut.

Mematikan

Ular berbisa jenis ular tanah, menurut dia, sangat menakutkan. Sebab jika digigit, bisa mengancam keselamatan jiwa, sehingga  harus segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas untuk mendapat pertolongan.

"Kami minta warga tetap waspada terhadap gigitan ular berbisa sehubungan musim hujan," kata Iman.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Heru Haerudin mengimbau masyarakat agar mewaspadai penyebaran populasi ular tanah menyusul curah hujan yang semakin tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Populasi ular tanah jika malam hari setelah turun hujan semakin banyak berkeliaran ke pemukiman penduduk, dengan sasaran mencari kodok atau makanan lainnya.

Kebanyakan warga yang menjadi korban gigitan ular di daerah pemukiman itu ketika berjalan kaki malam hari dan kemudian menginjaknya. Selain itu warga yang sedang membersihkan sampah maupun ladang perkebunan.

"Kami setiap triwulan menerima laporan dari petugas sebanyak 38 kasus warga yang menjadi korban gigitan ular tanah," ujar Heru.(Ant/Sss)
    Live dan Produksi VOD