Sukses

Eks Danseskoal Laksda (Purn) Herry Setianegara Jadi Korban Tewas Kecelakaan di Tol Semarang-Solo

Eks Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI AL atau Eks Danseskoal Laksamana Muda (Purn) Herry Setianegara meninggal dunia akibat kecelakaan.

Liputan6.com, Jakarta - Eks Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI AL atau Eks Danseskoal Laksamana Muda (Purn) Herry Setianegara meninggal dunia akibat kecelakaan.

Kecelakaan tersebut terjadi pada Sabtu 30 Juli 2022 di KM 483 ruas Tol Semarang-Solo di wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dengan melibatkan sebuah Toyota Fortuner dan truk tronton.

Tak hanya Herry, sopirnya anggota Komando Armada RI Wilayah Barat (Koarmabar) Frigat Inggristianto Putro juga menjadi korban meninggal dunia.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy menjelaskan, mobil Toyota Fortuner yang terlibat dalam kecelakaan tersebut merupakan kendaraan dinas Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI bernomor polisi 25213-00.

"Kedua korban meninggal dunia merupakan pengemudi dan penumpang Fortuner," ujar Iqbal melansir Antara, Minggu (31/7/2022).

Kemudian Iqbal menjelaskan kronologi kecelakaan. Dia mengatakan, peristiwa nahas tersebut bermula ketika mobil Fortuner dan truk bernomor polisi AG 9656 UB sama-sama melaju dari arah barat ke timur.

"Sesampainya di KM 483+500, Fortuner tersebut menabrak truk yang melaju di depannya itu," terang Iqbal.

Kedua korban tewas masing-masing Frigat Inggristianto Putro (36) dan Herry Setianegara (64), penumpang mobil yang merupakan purnawirawan TNI Angkatan Laut.

"Sementara satu lagi penumpang Fortuner, dalam kondisi terluka dan sudah mendapat pertolongan di rumah sakit," ucap Iqbaal.

Ia menuturkan belum diketahui penyebab tabrakan yang menewaskan dua orang tersebut.

Sementara dua korban tewas sudah dievakuasi ke RS Pandan Arang Boyolali.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Kecelakaan Odong-Odong Tewaskan 9 Orang

Sebelumnya, odong-odong tertabrak kereta api di lintasan Kampung dan Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Selasa 26 Juli 2022.

Akibatnya sebanyak 9 orang meninggal dunia, tiga di antaranya anak-anak. Kesembilan jenazah sudah berada di RSUD Drajat Prawiranegara, Serang, Banten.

"Kita tinggal menunggu anggota keluarga. Kami berharap semua keluarga ada dan bisa dibawa ke kampung halaman," kata petugas humas RSUD Drajat Prawiranegara Serang Dr Anam.

Sembilan korban jiwa itu adalah kecelakaan odong-odong yang meninggal itu terdiri dari enam dewasa dan tiga anak-anak. Kebanyakan mereka kehilangan nyawanya akibat benturan keras akibat tertabrak KA jurusan Rangkasbitung-Merak.

Berdasarkan informasi, kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB dimana kendaraan odong-odong yang dikemudikan Juli berjalan dari arah barat ke timur. Saat melintas di lintasan KA tanpa palang pintu, tiba-tiba muncul kereta penumpang yang dari arah Merak tujuan Rangkasbitung, sehingga kecelakaan mematikan pun terjadi.

Kendaraan odong-odong terpental sejauh sekitar 10 meter yang mengakibatkan para penumpangnya terlempar. Saat ini, Polres Kabupaten Serang tengah melakukan penyelidikan kasus tabrakan maut.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Isak Tangis Warnai Pemakaman Jenazah Korban Odong-Odong Maut

Pemakaman jenazah korban kecelakaan odong-odong ditabrak kereta api diwarnai isak tangis kesedihan. Sebelumnya jasad korban sempat dibawa ke RS dr Dradjat Prawiranegara, lalu diberangkatkan ke rumah duka sekitar pukul 18.30 WIB.

Sembilan mobil pembawa jenazah langsung menuju masjid di Kampung Cibetik, Kelurahan Pengampelan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten. Sekitar pukul 19.00 WIB jenazah sampai dan langsung dibawa masuk ke dalam masjid.

Tangis kesedihan keluarga dan warga mewarnai kedatangan jenazah. Warga mengawali salat Isya dan dilanjutkan dengan salat jenazah. Sekitar pukul 20.00 WIB, jenazah di kebumikan yang masih berada di perkampungan tersebut. Warga bergotong royong membantu keluarga yang sedang berduka.

Sapari, suami dari Yanti (25) korban meninggal, sekaligus ayah dari Hanipah Sapitri (5) merupakan korban luka, mengaku sebelum kejadian dia bermimpi menggelar hajatan.

"Mimpi hajatan malemnya. Yang naik odong-odong istri sama anak. Sedih, istri kayak gitu," ujar Sapari, Selasa 26 Juli 2022.

Sapari lemas, dia bersandar di tembok masjid, meratapi kepergian istri tercintanya. Kini sang putri harus menjadi anak piatu. Meski mengaku ikhlas, sang sopir harus diberi hukuman setimpal.

"Di hukum seumur hidup sopirnya. Udah ikhlas. Enggak sempet izin, langsung naik (odong-odong) aja," ujarnya.