Sukses

Marak Deklarasi Ganjar dan Puan Maju Capres 2024, PDIP: Keputusan di Tangan Megawati

Menurut Hasto, para kader pun berkewajiban mengedukasi para relawan atau pun simpatisan agar memahami adanya suara mutlak dari Megawati dalam menentukan pasangan Pilpres 2024 dari PDIP.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengingatkan kepada semua pihak, baik kader internal partai atau pun para relawan yang aktif melakukan deklarasi pengusungan calon presiden (capres) 2024 terhadap Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, bahwa segala keputusan perihal Pilpres menjadi hak Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Ya namanya kebebasan berekspresi kan boleh, kita kan tidak hidup zaman penjajahan. Tapi buat seluruh kader PDI Perjuangan memahami suatu aturan bahwa penetapan paslon presiden-wakil presiden itu ditetapkan oleh Ibu Ketua Umum Megawati," tutur Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto di Gedung DPP PDIP, Jakarta Pusat, Minggu (31/7/2022).

Menurut Hasto, para kader pun berkewajiban mengedukasi para relawan atau pun simpatisan agar memahami adanya suara mutlak dari Megawati dalam menentukan pasangan Pilpres 2024 dari PDIP.

"Prinsipnya siapa pun yang sebagai kader partai telah mengambil suatu keputusan dini di luar disiplin organisasi partai, kami ingatkan. Karena itulah disiplin dikedepankan oleh partai," kata Hasto.

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menjelaskan alasan partainya belum berbicara soal calon presiden (capres) 2024 yang akan diusung untuk Pilpres.

Hasto mengatakan konsentrasi utama PDI Perjuangan saat ini bukanlah membahas soal capres, melainkan bagaimana mengerahkan energi membantu rakyat.

"Bagi PDI Perjuangan, yang penting sekarang membantu rakyat. Kalau kita berbicara calon presiden sekarang, mencalonkannya kan bulan Agustus tahun depan. Masih satu tahun lagi. Jadi mengapa kita buang energi dengan wacana tersebut. Bagi kami segala sesuatu ada waktunya, ada momentumnya, sesuai tahapan pemilu," kata Hasto seperti dilansir Antara.

Di satu sisi, sikap PDI Perjuangan itu dinilai sebagai sikap belum ingin menjalin kerja sama atau koalisi. Di sisi lain, ada juga pihak yang menyalahartikan makna koalisi tunggal.

"Sekali lagi, kita jangan buang energi. Bagi PDI Perjuangan, skala prioritas memperbaiki ekonomi rakyat. Apalagi kita baru menghadapi pandemi COVID-19 yang membutuhkan perhatian besar agar kita bisa segera bangkit," kata Hasto usai memberikan kuliah umum tentang Geopolitik Soekarno di Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

PDIP Soal Capres dan Koalisi

Pada waktunya, katanya, akan tiba saatnya PDI Perjuangan membahas soal capres dan koalisi.

Dia mencontohkan dukungan PDI Perjuangan tidak pernah kendor dalam mendorong keberhasilan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Karena keberlangsungan pemerintahan itu kan sangat penting," tambahnya.

Dia menjelaskan pembicaraan soal capres terkait dengan pentingnya menangkap harapan masyarakat. Sehingga, sebelum capres ditetapkan, diperlukan pemikiran serta perenungan mendalam soal sosok seperti apa yang dibutuhkan oleh Indonesia dan rakyatnya.

"Harus diingat, presiden dan wakil presiden itu harus didukung oleh satu konsepsi tentang pembangunan masa depan seperti apa, jadi tidak sekadar bicara capresnya. Bagaimana pemimpin yang bekerja dengan ideologi, yang memberikan direction atau arah, yang bekerja dengan platform, dan keberpihakan kepada kepada kepentingan masyarakat luas," ujarnya.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS