Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berdoa dan berzikir bersama Indonesia selalu dilimpahi energi dan pangan.
Menurut dia, dengan hal terseut Indonesia bisa membantu negara-negara yang mengalami krisis pangan dan energi.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri acara doa dan zikir kebangsaan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke-77 RI di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Senin (1/8/2022) malam. Acara ini dihadiri Wapres Ma'ruf Amin hingga tokoh-tokoh lintas agama.
"Marilah kita berdoa bersama, zikir bersama memohon kepada Allah SWT agar negara kita selalu dilimpahi energi dan pangan dan kita tidak kekurangan akan hal itu," kata Jokowi dilihat di Youtube Sekretariat Presiden, Senin.
"Dan kita berusaha berikhtiar bersama-sama agar kita justru melimpah dan bisa membantu negara-negara lain yang sedang kesulitan saat ini," sambungnya.
Dia menyampaikan bahwa semua negara saat ini sedang dalam posisi yang sangat sulit akibat perang Rusia dan Ukraina. Perang tersebut membuat sejumlah negara mengalami krisis pangan.
"Muncul yang namanya perang di Ukraina sehingga semuanya menjadi bertubi-tubi, menyulitkan hampir semua negara, semua negara berada dalam posisi yang sangat sulit," jelasnya.
Â
Akibat Perang
Jokowi mengatakan perang membuat 77 juta gandum dari Ukraina tidak bisa keluar dan di ekspor. Padahal, negara-negara di Asia, Afrika, dan Eropa menjadikan gandum sebagai makanan harian mereka.
"Sudah harganya mahal, barangnya tidak ada. Kenapa gandumnya tidak ada? Saat itu saya ketemu Presidsn Ukraina Zelensky, ada stok di Ukraina di gudang 22 juta ton, stok proses panen 55 juta ton. Artinya, 77 juta gandum di Ukraina enggak bisa keluar karena perang," ujarnya.
Bahkan, kata Jokowi, ada 130 juta ton gandum Rusia yang juga tak bisa diekspor karena perang. Kondisi ini mengakibatkan ratusan juta orang di dunia akan mengalami kelaparan akut.
"Berarti Ukraina plus Rusia jumlah stok gandum ada 207 juta ton. Bukan 207 ton, tapi 207 juta ton. Ini yang mengakitabkan 333 juta orang kelaparan dan mungkin 6 bulan lagi 800 juta orang akan kelaparan akut karena tidak ada yang dimakan sekali lagi," tutur Jokowi.
Â
Advertisement
Krisis Energi
Selain pangan, dia menyebut dunia juga dihadapkan dengan krisis energi dimana harga gas naik lima kali lipat dan bensin naik dua kali lipat. Menurut dia, kondisi ini dihadapi oleh negara besar dan negara kecil.
"Inilah kesulitan-kesulitan yang dialami hampir semua negara. Tidak negara kecil negara besar, tidak negara kaya, miskin. Semua mengalami hal yang sama sehingga muncul krisis ketiga yaitu krisis keuangan," pungkas dia.
"Beberapa negara yang tidak kuat ambruk karena sudah tidak memiliki uang cash baik untuk membeli energi bensin dan gas atau membeli pangan," imbuh Jokowi.