Sukses

Demokrat: Tak Ada Jaminan PDIP Bakal Menang Pemilu 2024

Tanggapi PDIP, Demokrat Sebut Partai Berkuasa Tidak Otomatis Jadi Pemenang PemiluI

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat buka suara terkait Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memasang target hattrick alias tiga kali menjadi pemenang Pemilu 2024. Adapun PDIP tercatat menjadi pemenang pemilu di 2014 dan 2019.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, menjadi partai penguasa tidak menjadi jaminan akan menjadi pemenang pemilu. Namun PDIP yang yakin menjadi pemenang Pemilu 2024 adalah hal wajar.

"Sebagai partai yang sedang berkuasa tentunya memasang target tinggi seperti ini wajar-wajar saja. Meskipun tak selalu menjadi jaminan bahwa jika sedang memegang kekuasaan otomatis akan menjadi pemenang Pemilu," ujar Kamhar kepada wartawan, Selasa (2/8/2022).

Sementara menurut Kamhar, Partai Demokrat memasang target optimis pada Pemilu 2024. Target tinggi tetapi tetap realistis. Demokrat tidak ingin sesumbar mengulang kejayaan Pemilu 2009.

"Tak mau sesumbar mengulang kejayaan 2009 yang keluar sebagai pemenang Pemilu, namun berikhtiar dengan sungguh-sungguh untuk melampaui perolehan pada 2019 dan 2014 yang lalu. Memenangkan kembali, hati, pikiran dan pilihan rakyat," ujar Kamhar.

Kamhar mengungkapkan, Partai Demokrat tetap optimis untuk rebound karena tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah dan aspirasi ingin ada perubahan. Hal itu juga sejalan dengan Partai Demokrat.

"Optimisme mewujudkan Partai Demokrat rebound ini cukup berdasar mengingat semakin kesini semakin tinggi tingkat ketidakpuasaan rakyat terhadap pemerintah, dan semakin tingginya aspirasi untuk perubahan dan perbaikan. Ini yang ditangkap dan sejalan dengan arah perjuangan Partai Demokrat," ujar Kamhar.

 

2 dari 3 halaman

PDIP Target Bisa Hattrick Jadi Pemenang Pemilu 2024

Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Bambang Wuryanto mengatakan, partainya menargetkan menang ketiga kalinya secara berturut-turut pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang

"Tentu kami tidak bisa berdiri sendiri, tapi harapan hattrick menjadi komitmen kami seluruh jajaran partai," kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu, Senin 1 Agustus 2022.

Wakil Ketua Komisi III DPR ini mengatakan, target kemenangan di Pemilu 2024 itu merupakan perintah dan amanat dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Sebab Megawati meminta agar seluruh kader dan anggota PDIP dapat menjabarkan tujuan kemenangan Pemilu tiga kali berturut-turut.

"Dan ini harus dipahami. Di dalam pemilu tidak ada ruang hampa. Semua akan bergerak untuk merebut dalam satu tujuan yang angka empat tadi," tambahnya.

Terkait pendaftaran calon peserta Pemilu 2024,  Bambang mengatakan proses pendaftaran berjalan baik dengan diterima langsung oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dan seluruh anggota KPU.

"Kemudian, kami serahkan berkas sebagai upacara yang mesti kami lewati, prosedur yang mesti kami lewati. Dengan demikian sudah diterima dengan baik dan berikutnya akan dilakukan verifikasi oleh KPU," jelasnya.

Menurut Bambang, apabila PDI Perjuangan dinyatakan lolos, lanjutnya, maka nantinya partai politik akan diberikan pemberitahuan sesuai proses administrasi.

Diketahui, PDIP tercatat mengantongi suara terbanyak dalam dua pemilu terakhir, masing-masing pada 2014 dan 2019. Pada 2014, partai Banteng mengantongi 23,7 juta (18,9 persen) suara di atas Golkar dan Gerindra. Dengan suara itu, PDIP mendapat 109 kursi di DPR.

Kemudian pada Pemilu Legislatif 2019, perolehan suara PDIP kembali menempati posisi teratas dengan 19,33 persen atau 27 juta suara. Dengan perolehan suara itu, PDIP mendapat 128 kursi di parlemen. PDIP lagi-lagi unggul dari Gerindra di posisi kedua dan Golkar di ketiga.

 

3 dari 3 halaman

Hasto: PDIP Tidak Akan Kerja Sama dengan PKS dan Demokrat

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan pihaknya membuka peluang kerja sama dengan partai mana pun untuk Pemilu 2024, kecuali dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pernyataan Hasto itu menjawab  pertanyaan terkait potensi PDIP merapat ke koalisi PKS-NasDem.

“Kalau dengan PKS tidak,” kata Hasto di sela Sekolah Partai PDIP, Kamis 23 Juli 2022.

Hasto lantas menyampaikan selamat atas kesepakatan antara PKS-NasDem untuk Pemilu 2024.

“Ya itu bagus sekali, ada partai yang secara dini sudah membangun koalisi antara NasDem-PKS. PDIP mengucapkan selamat atas koalisi NasDem dan PKS tersebut,” kata Hasto.

Adapun setelah pertemuan PKS-NasDem, hari ini Partai Demokrat akan menemui DPP NasDem untuk penjajakan komunikasi Pemilu 2024.

Sama seperti dengan PKS, Hasto menegaskan PDIP sulit untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat. “Sebagai Sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama,” tegas dia.

Hasto menyebut melihat sejarah kedua partai, maka koalisi akan sulit dilakukan. Apalagi, kultur pendukung PDIP sangat berbeda dengan Demokrat. Menurut dia, pendukung PDIP adalah wong cilik dan berbeda dengan pendukung Demokrat.

“Koalisi harus melihat emosional bonding pendukung PDI, pendukung PDIP adalah rakyat wong cilik yang tidak suka berbagi bentuk kamuflase politik. Rakyat itu apa adanya, rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat, sehingga aspek-aspek historis itu tetap dilakukan,” tegasnya.

Sementara itu, Hasto menyebut PDIP saat ini belum akan mengumumkan kerja sama dengan parpol mana pun, PDIP masih akan fokus turun ke rakyat. 

“Bagi PDIP keyakinan turun  ke bawah ke desa-desa menyerap aspirasi masyarakat,” pungkasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com