Sukses

Kemensos Pastikan Bansos yang Ditimbun di Depok Bukan dari Kementeriannya 

Dadang Iskandar menyatakan bahwa kemasan beras bansos presiden yang ditemukan tertimbun tanah di Depok berbeda dengan paket Banpres dari Kemensos.

Liputan6.com, Depok - Penemuan Bantuan Presiden (Banpres) berupa sembako dan beras yang ditimbun tanah di lahan kosong kawasan KSU, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok menarik perhatian banyak pihak.

Kementerian Sosial (Kemensos) turut mendatangi lokasi untuk memastikan paket bansos presiden yang ditimbun tersebut. 

Inspektur Jenderal (Irjen) Kemensos, Dadang Iskandar mengatakan pihaknya melakukan pengecekan untuk memastikan penemuan Banpres di lokasi. Dia menduga, beras yang ditimbun tersebut bukan milik Kemensos.

“Dilihat dari kemasannya sama, tapi ada ciri yang berbeda, itu seinget saya zaman Pak Menteri Juliari, karena kita minta sama Bulog untuk disalurkan ke masyarakat dengan memiliki ciri,” ujar Dadang kepada Liputan6.com di lokasi, Selasa (2/8/2022).

Dadang mengungkapkan, pengadaan beras di Bulog yang menggunakan dana dari kementeriannyya diberi label Bantuan Presiden melalui Kemensos. Label tersebut sengaja dibuat berbeda untuk mengantisipasi apabila terjadi suatu hal terhadap bantuan yang bersumber dari Kemensos.

“Kalau di lokasi penemuan ini ada bedanya, di sini tidak ada tulisan bantuan dari Presiden melalui Kemensos, kalau ini polos saja,” tutur dia.

Berdasarkan pengamatan Kemensos di lokasi, beras yang ditemukan diduga bukan milik Kemensos. Dadang mengakui, Kemensos turut memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19, salah satunya berupa beras.

“Tapi kan bantuan yang diberikan berupa beras bukan hanya Kemensos, tapi kementerian lain maupun Pemda pada saat itu ikut membantu memberikan bantuan,” ucap Dadang.

 

2 dari 2 halaman

Kemensos Tidak Bekerja Sama dengan JNE

Dadang memastikan, setiap bantuan yang diberikan Kemensos memiliki label sendiri, salah satunya bantuan Presiden melalui Kemensos. Selain itu, Kemensos pada penyaluran Banpres tidak bekerja sama dengan JNE.

“Penyaluran bantuan melalui Bulog pada pengadaan beras lalu bekerja sama dengan SSI,” tutur Dadang.

Namun Dadang tak menutup kemungkinan pada saat penyaluran SSI bekerja sama dengan JNE untuk pendistribusiannya. Tapi dia tidak bisa memastikan hal tersebut.

“Nah itu yang kami tidak paham, jadi diduga ini bukan barang milik Kemensos,” kata Dadang.

Kendati begitu, Kemensos sempat mendatangi JNE untuk meminta klarifikasi data daerah bansos presiden yang dikirim perusahaan ekspedisi tersebut. Kemensos sendiri menyalurkan bantuan beras seberat 25 kilogram kepada 1,9 juta penerima manfaat di wilayah Jabodetabek. 

“Iya tadi kita memang mau mendatangi kantor JNE hanya klarifikasi data daerah bantuan,” kata Dadang memungkasi.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS