Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia sudah menetapkan pemberian booster kedua atau dosis ke-4 untuk Tenaga Kesehatan (tenakes) per tanggal 29 Juli 2022 yang lalu. Sedikitnya diperlukan sebanyak 1,9 juta dosis untuk tenaga kesehatan.
Untuk jenis vaksin yang akan digunakan dalam booster kedua ini adalah Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, Moderrna, dan Sinopharm.
Ahli epidemiologi dari Griffith Universitas Australia, Dicky Budiman mempertanyakan, kapan Indonesia akan mampu membuat vaksin Covid-19 secara mandiri. Pasalnya kita tidak bisa lagi selalu menggantungkan pada impor vaksin Covid-19.
Advertisement
“Secara science, memang nakes membutuhkan dosis booster kedua, karena memang secara science diperlukan, kepada kelompok rawan seperti nakes. Saya jadi teringat pada vaksin Indonesia sudah sampai mana perkembangannya, karena memang dibutuhkan oleh Indonesia yang jumlah penduduknya banyak," ungkap Dicky.
Tak Bisa Andalkan Impor
Dicky memprediksi bahwa pandemi covid-19 ini masih lama berakhir, mengingat sub variant Covid-19 yang terus berkembang.
“Oleh karenanya Indonesia membutuhkan vaksin yang banyak, dan sekali lagi kita tidak bisa mengandalkan impor,” tutup Dicky.
Advertisement