Infografis Subsidi BBM Bengkak hingga Rp 502 Triliun, Jokowi Harus Bagaimana?

Liputan6.com, Jakarta - Besaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM yang dikucurkan pemerintah saat ini terbilang sangat besar. Jumlah subsidi BBM itu mencapai angka tak main-main, yakni Rp 502 triliun.

Inilah yang menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Jokowi, tidak ada negara mana pun yang kuat memberikan subsidi BBM sebesar itu.

"Perlu kita ingat subsidi terhadap BBM sudah terlalu besar dari Rp 170 (triliun) sekarang sudah Rp 502 triliun," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 1 Agustus 2022.

Jokowi menjelaskan harga bensin di negara lain mencapai Rp 31.000 sampai Rp 32.000 per liter. Sedangkan harga Pertalite di Indonesia Rp 7.650 per liter.

Tak hanya itu, Jokowi menuturkan dunia saat ini sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Setelah dihantam pandemi Covid-19 hampir 2,5 tahun, dunia kini dihadapi dengan munculnya perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan krisis.

Jokowi mengungkapkan pula, dunia juga dihadapi oleh krisis energi. Kondisi ini membuat harga gas naik hingga lima kali lipat dan bensin naik dua kali lipat.

Adapun beberapa hari sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Keuangan atau Kemenkeu memberi isyarat bakal menghapus kebijakan subsidi BBM dan listrik. Dengan tujuan, agar belanja anggaran ke depan bisa lebih efektif dan efisien.

Benarkah subsidi harga BBM hingga tarif listrik bakal dihapus? Bagaimana ragam tanggapan bengkaknya subsidi BBM, listrik hingga elpiji? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: