Sukses

Pengacara: Tangan Brigadir J Patah, Jari Kelingking dan Manis Dipatahkan

Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum Brigadir J alias Yoshua ungkap banyak hal usai autopsi kedua dilakukan. Menurut dia, banyak luka lain yang baru ditemukan usai autopsi.

Liputan6.com, Jakarta - Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum Brigadir J alias Yoshua ungkap banyak hal usai autopsi kedua dilakukan. Menurut dia, banyak luka lain yang baru ditemukan usai autopsi.

"Ada lagi luka lain. Di tengkorak itu ada enam retakan. Dan otak tak ditemukan lagi di situ. Kemudian di bawah mata ada sobekan-sobekan diduga benda tajam. Kemudian di atas alis. Kemudian di bahu sebelah kanan ada luka terbuka," ujar dia di Mabes Polri, Selasa (2/8/2022).

Dia menyebut, dokter forensik belum mengetahui secara pasti penyebab luka-luka tersebut. Namun pihak dokter sudah mengambil sampel untuk kemudian di periksa.

"Dokter belum tahu penyebabnya, maka diambil sampelnya untuk diperiksa di lab. Nah itu nanti finalnya oleh dokter forensik," kata dia.

Tak hanya itu, menurut dia usai autopsi ditemukan pergelangan tangan Brigadir J patah, dan jari-jemari terlihat dipatahkan.

"Kemudian pergelangan tangan ini patah. Kemudian jari ini dipatah-patahkan. Jari kelingking, jari manis dipatah-patahkan," kata dia.

2 dari 3 halaman

Jari Dipatahkan

Dia menyebut, jika memang hanya tembak menembak antara Brigadir J dan Bharada E tak mungkin sampai pergelangan dan jari jemari patah. Dia belum bisa memastikan siapa yang melakukan hal tersebut.

"Pergelangannya patah, enggak tahu siapa yang patahin. Kemudian jari-jari ini dipatah-patahin. Kemudian juga luka, ini jauh dari peluru. Peluru tadi kan di kepala, di leher, di dada, sama pergelangan. Kenapa ini luka disini? Kenapa ini patah?," kata dia.

3 dari 3 halaman

Bekas Lem

"Autopsi kedua salah satunya itu otak tak ditemukan di kepala. Kemudian ada lem di belakang kepala, lalu dibotak ini rambut, setelah dibotak ditemukan bekas lem. Lem dicopot lalu ditusuk ke arah mata, mentok, tak tembus," ujar dia di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (2/2/2022).

Menurut Kamaruddin, usai autopsi kedua ditemukan fakta adanya empat peluru meletus ditubuh Brigadir J dan tembus.

"Ketika disonde atau ditusuk ke arah hidung, tembus. Berarti tembakan dari belakang tembus ke puncak hidung. Itu yang waktu itu saya tunjukan gambarnya dijahit. Itu tembakan pertama," kata dia.

Tembakan kedua, dia menyebut tembus dari bawah leher hingga bibir bawah. Sementara tembakan ketiga dari dada tembus ke belakang.

"Tembakan keempat, dari pergelangan dalam ditusuk tembus keluar. Jadi empat peluru tembus, atau diduga peluru," kata dia.