Sukses

Penampakan Brigadir D, Teman Curhat Brigadir J yang Juga Anak Buah Ferdy Sambo

Sosok Brigadir D, ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo yang disebut sebagai teman curhat dari Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, ternyata sudah muncul ke publik.

Liputan6.com, Jakarta Sosok ajudan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo yang disebut sebagai teman curhat dari Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J, ternyata sudah muncul ke publik.

Ialah Deden atau Brigadir D yang belakang disebut namanya sebagai orang dari skuat lama. Dia termasuk anak buah Ferdy Sambo yang juga turut diperiksa oleh Komnas HAM pada Senin, 1 Agustus 2022.

Pada saat momen kedatangan pemeriksaan, Merdeka.com melihat Brigadir D memakai kemeja hitam celana blue jeans, lengkap dengan masker hitam di wajah sambil menenteng map berwarna kuning.

Tak ada keterangan yang terucap dari rombongan tersebut. Dengan pengawalan dari pihak petugas sekuriti, Brigadir D serta empat art lainnya masuk menuju lantai atas untuk menjalani pemeriksaan sekitar pukul 10.15 WIB

Sosok Brigadir D yang berperawakan tinggi tegap rambut pendek itu pun dibenarkan kuasa hukum keluarga Irjen Pol Ferdy Sambo, Arman Hanis, ketika diperlihatkan rekaman kedatangan rombongan di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat.

"Iya itu bener itu Deden, Brigadir D," ucap Arman saat dikonfirmasi ketika menyambangi Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (2/8/2022).

Lantas, Arman pun menyangkal apabila Brigadir D disebut sebagai orang yang mengancam Brigadir J. Hal itu telah didapat usai melakukan wawancara terhadap ketujuh ajudan Irjen Ferdy Sambo.

"Nah itu kan saya bilang, bagaimana mungkin D ini mengancam. Saya juga kan mewawancarai para ajudan juga itu bagaimana mungkin D itu mengancam, sedangkan Brigadir J itu orang yang paling dipercaya mengatur segala kebutuhan kebutuhan keluarga FS (Ferdy Sambo) lah ya," ungkap dia.

 

2 dari 3 halaman

Tak Mungkin Saling Mengancam

Bahkan, Arman mengatakan dengan tugas Brigadir J yang turut mengatur kebutuhan keluarga Ferdy Sambo. Tidak mungkin rekan-rekan sesama ajudan ada saling mengancam, termasuk Brigadir D yang disebut sebagai teman curhat.

"Artinya bagaimana mungkin, Brigadir D dan Brigadir J ini sahabat teman curhat. Bagaimana dia mau mengancam. Artinya kan setelah saya selesai dapat berita kan saya tanya dong," ujar Arman.

"Dia (Brigadir D) jawab, bagaimana mungkin saya berani Pak arman, itu kawan saya teman curhat saya mau ancam, sedangkan dialah yang mengatur. semua," tambah Arman.

Oleh karena itu, Arman pun meminta kepada masyarakat untuk bersabar menunggu hasil penyidikan Tim Khusus Polri, agar kasus baku tembak ini bisa terungkap dengan jelas.

 

 

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Ada Komunikasi Brigadir J dengan Kekasihnya

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kembali menemukan fakta baru terkait kematian Brigadir J atau Yoshua.

Rupanya, satu jam sebelum kematiannya Brigadir J telah melakukan komunikasi dengan kekasihnya, Vera Simanjuntak.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, membenarkan perihal keterangan komunikasi dari keluarga yang viral di media sosial itu. Komunikasi tersebut terjadi sekitar pukul 16.31 WIB.

"Berani mengatakan bahwa dalam data kami memang pada tanggal 8 Juli (saat baku tembak) itu jam 16.31 WIB persis, karena kemudian kami kroscek lagi sama dia. Dia kirimkan screenshoot-nya 16.31 WIB masih berkomunikasi seperti itu," ucap Taufan di Jakarta, Selasa, (2/8/2022).

Taufan menjelaskan bahwa komunikasi itu telah menjadi fakta temuan usai dikonfirmasi ke seluruh ajudan atau adc Irjen Pol Ferdy Sambo serta asisten rumah tangga (ART) di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling.

"Kemudian juga dari beberapa pihak lain yah, yang menyaksikan atau berada di titik-titik tertentu," ucap dia.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com