Sukses

Anies: Tidak Selamanya Polarisasi Itu Konflik dan Perpecahan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan perdebatan dan perbedaan pandangan di antara masyarakat bisa memicu timbulnya polarisasi. Namun, Anies menilai polarisasi tak melulu konflik dan perpecahan.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan perdebatan dan perbedaan pandangan di antara masyarakat bisa memicu timbulnya polarisasi. Namun, Anies menilai polarisasi tak melulu konflik dan perpecahan.

"Kita ketemu dengan ide yang diperdebatkan di dalam sebuah demokrasi, ruang perdebatan dibuka pandangan A, pandangan B pandangan C, pandangan D," kata Anies saat menghadiri HUT ke-10 Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) Indonesia di Hotel Raffles Jakarta, Jumat (5/8/2022).

"Nanti dia bermunculan dan permunculannya itu bisa menimbulkan yang disebut dengan polarisasi. Tapi tidak selamanya polarisasi itu adalah konflik dan tidak selamanya polarisasi itu adalah perpecahan," sambungnya.

Dia menuturkan bahwa perbedaan pandangan bisa menjadi polarisasi apabila friksi. Sayangnya, kata Anies, banyak masyarakat yang langsung menilai bahwa perbedaan pandangan akan berujung perpecahan.

"Ada urutannya, perbedaan pandangan menghasilkan polarisasi, polarisasi bisa friksi, friksi bisa menuju pada konflik, konflik baru perpecahannya, jadi ada fasenya," ujarnya.

Oleh sebab itu, Anies mengingatkan peran media untuk menjaga agar ruang perdebatan selalu ada. Hal ini guna memastikan bahwa masyarakat mendapat kesetaraan kesempatan untuk bertukar gagasan dan bertukar pikiran

"Tujuannya apa? Diingatkan sekali lagi menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ucap Anies.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Independensi Media

Dia juga berharap media dapat terus menjaga independensi dalam setiap pemberitaan. Selain itu, Anies harap media menjaga objektivitas untuk membangun kepercayaan publik.

"Kami berharap media menjaga, tadi banyak disebut kata independensi, tetapi yang tidak disebut dari tadi adalah satu kata objektivitas. Untuk membangun trust (kepercayaan), diperlukan objektivitas," jelas Anies.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS