Liputan6.com, Jakarta - Gempa hari ini, Sabtu (6/8/2022) kembali menggetarkan Indonesia. Hingga pukul 20.30 WIB, ada dua kali lindu terjadi di Ibu Pertiwi.
Keseluruhan informasi gempa ini mengutip laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laman resminya www.bmkg.go.id.
Advertisement
Baca Juga
Lindu pertama pada hari ini terjadi pukul 00:01:15 WIB di wilayah Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Pusat gempa berada di laut 115 kilometer tenggara Lombok Tengah," tulis BMKG dikutip Liputan6.com, Sabtu (6/8/2022).
Lindu tersebut dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Lombok Barat. Kemudian MMI III di Lombok Tengah. Gempa tersebut dilaporkan berkekuatan magnitudo 4,5 dengan kedalaman 27 kilometer.
Episenter gempa berada pada koordinat 9.74 Lintang Selatan (LS)-116.32 Bujur Timur (BT).
Lalu pada pukul 09:38:51 WIB, lindu menggetarkan wilayah Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua. Gempa itu bermagnitudo 4,8 dengan kedalaman 89 kilometer.
"Episenter lindu berada pada koordinat 4.58 Lintang Selatan (LS)-138.19 Bujur Timur (BT)," papar BMKG.
Gempa tersebut dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Wamena.
Pusat gempa berada di darat 77 kilometer barat daya Lanni Jaya.
Sebelumnya, puluhan warga Dusun Ganno, Desa Saletto Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulawesi Barat melakukan aksi unjuk rasa. Mereka merupakan korban yang rumahnya rusak akibat gempa 6,2 magnitudo pada 15 Januari 2021 lalu.
Setahun lebih gempa berlalu, mereka belum juga mendapatkan bantuan dana stimulan seperti yang dijanjikan Presiden, Joko Widodo.
Saat berkunjung ke Mamuju beberapa hari usai gempa, Presiden berjanji akan memberikan bantuan stimulan sesuai dengan tingkat kerusakan rumah mereka.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Korban Gempa Mamuju Tagih Janji Presiden
Koordinator Aksi, Ramli mengatakan dari 88 jumlah rumah rusak di Dusun Ganno, hanya enam rumah yang mendapatkan bantuan dana stimulan. Akibatnya, hingga kini warga Dusun Ganno masih ada yang menetap menggunakan tenda karena rumahnya rusak.
"Padahal, di Desa Saletto itu, dusun kami yang paling parah dampaknya, kami merasa Bupati Mamuju tidak memperhatikan kami, padahal jarak kami dari Kota Mamuju tidak terlalu jauh," kata Ramli.
Ramli menyebutkan, Pemkab Mamuju sebagai perpanjangan tangan warga harus menagih janji yang sudah diucapkan Presiden. Presiden harus menepati janjinya untuk memberikan dana stimulan kepada semua warga yang rumahnya rusak akibat gempa 2021 lalu.
"Kami juga korban gempa, rumah kami juga rusak. Presiden harus menepati janjinya," ujar Ramli.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tanggapan Pemkab Mamuju
Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi menyampaikan, bantuan stimulan tahap pertama sudah diberikan oleh presiden. Namun, itu belum mencakup semua data rumah rusak akibat gempa, karena BNPB memberikan waktu yang sangat singkat untuk melakukan pendataan.
"Sehingga masih banyak rumah yang belum terakomodir di bantuan stimulan tahap pertama. Tidak perlu khawatir, kalau sudah masuk di data penerima tahap kedua, Insya Allah akan tetap menerima," ujar Sutinah.
Sutinah menambahkan, proses pencairan dana stimulan tahap kedua memerlukan waktu yang tidak singkat. Menurutnya, data yang ada di pemerintah daerah, akan diasesmen oleh tim verifikasi yang dibentuk oleh Pemkab Mamuju.
"Setelah diasesmen, kami serahkan datanya ke BNPB, kemudian BNPB yang akan melakukan verifikasi dan menyalurkan bantuan dana stimulan, tentunya itu butuh waktu," ungkap Sutinah.
Sutinah juga berencana akan mengunjungi dan mengecek langsung kondisi rumah warga yang rusak di Dusun Ganno, bersama dengan BPBD Mamuju, Dinas Perkimta Mamuju, Camat Simboro, Kepala Desa Saletto, Kepala Dusun Ganno dan sejumlah tokoh pemuda setempat.
"Saya juga minta, kepada warga Dusun Ganno, kalau bisa saat tim verifikasi turun melakukan asesmen, itu sebaiknya didampingi, agar masyarakat bisa menyampaikan secara langsung kerusakan rumah yang dialami," tutur Sutinah.
Dana stimulan bantuan perbaikan rumah rusak akibat gempa di Mamuju pada tahap pertama sebesar Rp209 milliar. Anggaran itu telah dialokasikan untuk perbaikan rumah rusak sebanyak 9.719 rumah rusak dan untuk tahap kedua ada masih 16.200 rumah rusak yang sampai saat ini belum menerima bantuan.
Antisipasi Gempa Bumi
Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.
Sebelum Terjadi Gempa:
- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.
- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.
- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.
- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.
- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi
- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.
- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.
Saat Terjadi Gempa:
- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.
- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.
- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.
- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.
- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.
Setelah Terjadi Gempa:
- Jika Anda berada di dalam bangunan, keluar dari bangunan tersebut dengan tertib. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa. Periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K, telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.
- Periksa lingkungan sekitar Anda. Apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.
- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.
- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.
- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.
- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.
- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.
Advertisement