Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menilai Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto masih punya kesempatan untuk berkontestasi ketiga kalinya di ajang Pilpres 2024.
Disebutkan, Prabowo berniat maju lagi sebagai capres di Pemilu 2024. Disebutkan, peluangnya masih cukup bagus.
Advertisement
Baca Juga
"Peluang Pak Prabowo tetap bagus. Kita menghargai kita mengapresiasi kalau pak Prabowo nyapres lagi itu sebagai komitmen beliau berkhidmat untuk menjadi pemimpin bangsa," ujar Yandri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (9/8/2022).
PAN juga tidak ada masalah Prabowo maju nyapres. Selama hal itu memenuhi syarat semua pihak diperbolehkan untuk diusung di Pilpres.
"Semua orang di republik ini bilamana syaratnya cukup boleh saja yang penting perahunya cukup, syaratnya memenuhi boleh saja untuk melakukan kontestasi di 2024 termasuk Pak Prabowo," kata Yandri.
Sementara itu, Yandri meluruskan pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bahwa Prabowo akan kalah bila dalam palagan ketiganya. Pernyataan itu disebut dalam konteks pengalaman PAN dua kali mengusung Prabowo.
"Kalau bang Zul bicara yang dulu PAN sudah dua kali mendukung belum berhasil," kata wakil ketua MPR RI ini.
Yandri tak jawab ditanya apakah PAN berminat lagi mengusung Prabowo. Ia hanya menegaskan, PAN punya mekanisme internal.
Melalui proses usulan daerah ada sejumlah nama yang muncul yaitu Erick Thohir, Zulkifli Hasan, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Ditanya nama Prabowo, Yandri mengaku belum mengecek.
"Itu yang belum saya cek belum belum. Karena banyak 500 lebih kabupaten kota," ujarnya.
Â
Jalan Tiga Poros Terbuka Lebar
Sementara, menurut Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani, bila Prabowo maju sebagai calon presiden maka terbuka peluang tiga pasang calon bertarung di Pilpres 2024.
Hal ini sesuai dengan harapan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) agar lebih dari dua calon presiden bertarung di Pemilu 2024.
"Maka kalau katakan lah nanti Gerindra berkoalisi dengan PKB kemudian kami ada KIB itu pasti akan ada satu lagi jadi itu harapan itu insyaallah akan terpenuhi," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (9/8/2022).
Arsul mengatakan, sejak awal KIB mendorong Pilpres diikuti lebih dari dua pasang calon. Agar tidak terjadi pembelahan seperti dua pemilu sebelumnya.
"Karena kita sekali lagi sudah belajar dari dua pilpres terakhir kalau dua pasang calon maka pengelolaan politik identitasnya sangat sulit sekali. Keterbelahannya juga ternyata tidak bisa terselesaikan ya apa segera setelah pemilu itu selesai," ujarnya.
Sementara KIB juga menyiapkan calon presiden. Arsul mengatakan, KIB tengah mengusahakan calon presiden dari internal koalisi. Misalnya ada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
"Apakah nanti akan dipasangkan dengan ketua umum pan atau ketua umum PPP nanti ya kita lihat," kata dia.
Namun KIB perlu menghadapi realitas politik. Pasangan calon presiden yang diusung perlu dilihat tingkat elektabilitas dan acceptabilitas. Maka itu KIB tidak tutup mata untuk mengambil tokoh dari luar koalisi.
"Kami juga tidak menutup mata atau menutup pintu sama sekali dari kemungkinan yang dari luar KIB tentunya. Saya kira seperti itu. Apakah hanya salah satu atau salah duanya. Itu saya kira hal-hal yang dari sisi realitas politik memang juga harus kita lihat," ujar Arsul.
Â
Â
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Bukan Hanya Semangat
Sementara itu, Ketua DPP PPP Achmad Baidowi mengaku menghargai semangat Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto untuk maju lagi di Pilpres 2024. Namun, sebagai calon presiden modal semangat saja tidak cukup untuk menang.
"Kita hargai semangat beliau namun menjadi capres untuk bisa menang tidak hanya cukup semangat," ujar politikus yang akrab disapa Awiek kepada wartawan, Selasa (9/8/2022).
Bila Prabowo menjadi calon presiden 2024 artinya menjadi palagan ketiga mantan Danjen Kopassus itu. Diketahui 2014 dan 2019, Prabowo kalah dari Joko Widodo. Awiek mengaku salut dengan keberanian Prabowo yang mencoba untuk ketiga kalinya.
"Namun kita salut dengan keberanian dan konsistensi pak Prabowo sebagai calon presiden," ujar Awiek.
Di sisi lain, majunya Prabowo sebagai masyarakat memberikan pilihan calon presiden alternatif.
"Memang itu memberikan pilihan alternatif bagi masyarakat," tutup Awiek.
Â
Â
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com