Sukses

Jokowi ke Petani: Rawat Kelapa Genjah, Nanti Saya Cek Lagi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana meminta agar para petani merawat kelapa genjah yang telah ditanam.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana meminta agar para petani merawat kelapa genjah yang telah ditanam. Jokowi mengatakan akan kembali mengecek penanaman kelapa genjah.

Hal ini disampaikan Jokowi saat berdialog dengan sejumlah petani usai menanam kelapa genjah bersama di Desa Giriroto, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (11/8/2022).

"Ini kapan menanamnya?" tanya Jokowi kepada Nurhayanti, seorang petani, dikutip dari siaran pers Sekretariat Presisen, Kamis

"Kemarin, Pak," jawab Nurhayanti.

"Iya ini dirawat saja, nanti saya cek lagi," ujar Jokowi.

Dia menjelaskan, jika dirawat dengan baik, maka dalam waktu satu tahun tiap pohon kelapa genjah bisa menghasilkan sekitar 180 buah. Nantinya, para petani bisa memanfaatkan hasil panen tersebut untuk digunakan sendiri dan dijual.

"Itu per tahun, katanya Pak Menteri, katanya setahunnya bisa 180 (buah) kalau dirawat. Nanti sebagian bisa diminum, sebagian bisa dijual. Bareng-bareng. Kalau enggak nanti dibuatkan industri untuk minyak kelapa dan gula aren," ungkap Jokowi.

Menurut dia, penanaman kelapa genjah merupakan salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan petani kelapa karena kelapa genjah memiliki nilai tambah. Petani bisa memproduksi gula semut dan minyak kelapa dari kelapa genjah.

"Bisa dibuat gula semut, bisa dibuat minyak kelapa, yang juga bisa dijual buahnya untuk minuman segar," jelas Jokowi.

 

2 dari 3 halaman

Target

Sebelumnya, Jokowi menargetkan penanaman 1 juta kelapa genjah di lahan-lahan tak produktif yang ada di Indonesia. Selain kelapa genjah, Jokowi mengatakan pemerintah akan menanam pangan lainnya seperti, jagung dan cabai.

Hal ini disampaikan Jokowi usai melakukan penanaman kelapa genjah di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, Kamis (11/8/2022). Total ada 46.000 bibit kelapa genjah yang dialokasikan di Boyolali, 44.000 bibit di Karanganyar, dan 110.000 di Sukaharjo.

"Ini baru dimulai di sini nanti di provinsi-provinsi yang memang kelapa itu bisa hidup dengan baik kita tanami. Targetnya kurang lebih 1 juta kelapa genjah. Tapi tidak kelapa saja, nanti ada jagung juga, dibagi juga bibit-bibit cabai," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis.

 

3 dari 3 halaman

Dunia Krisis Pangan

Jokowi menyampaikan bahwa saat ini dunia sedang dilanda krisis pangan. Kondisi ini membuat 300 juta warga di dunia mengalami kekurangan pangan akut dan kelaparan.

"Di beberapa negara sudah mulai, mulai, mulai dan diperkirakan kalau ini tidak ada solusi ini bisa masuk ke 800 juta orang akan kekurangan pangan dan kelaparan," jelas Jokowi.

Oleh sebab itu, dia meminta agar lahan-lahan yang tidak produktif ditanami dengan tanaman pangan. Misalnya, menanam cabai di polybag atau perkarangan untuk mengantisipasi kelangkaan.

"Urusan cabai, urusan, ini harusnya rumah tangga rumah tangga di desa itu bisa nanam itu. Di polybag atau di pekarangannya, sehingga tidak ada yang namanya kita ini kekurangan cabai atau harga cabai naik drastis," tutur dia.