Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menganugerahkan tanda kehormatan kepada 127 orang yang dinilai berjasa bagi Indonesia. Pemberian tanda kehormatan tersebut dilakukan di Istana Negara Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Berdasarkan pantauan Liputan6.com dari Youtube Sekretariat Presiden, acara penganugerahan dimulai dengan lagu Indonesia Raya. Kemudian, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan.
Baca Juga
Penghargaan ini diberikan dalam rangka HUT ke-77 Kemerdekaan RI. Tanda kehormatan tahun ini terdiri atas Bintang Mahaputera Pratama, Bintang Tanda Jasa Utama, Bintang Budaya Parama Dharma, Bintang Jasa Pratama, dan Bintang Jasa Nararya.
Advertisement
Pemberian tanda kehormatan ini berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 64, 65, dan 66/TK Tahun 2022 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Pratama, Bintang Jasa, dan Bintang Budaya Parama Dharma.
Jokowi lalu menyerahkan dan menyematkan tanda kehormatan kepada para tokoh atau ahli waris masing-masing penerima. Dari 127, total ada tujuh tokoh atau ahli waris penerima tanda kehormatan yang hadir di Istana Negara.
Tokoh yang dianugerahi tanda kehormatan kali ini terdiri dari, Sastrawan, Arkeolog, Seniman, hingga Irjen Kementerian Pertahanan 2019-2022. Selain itu, ada juga tenaga kesehatan yang mendapat tanda kehormatan.
Berikut daftar penerima Tanda Kehormatan:
Bintang Mahaputera Pratama:
1. Ahli Waris Alm. Ajip Rosidi (Sastrawan)
Bintang Jasa Utama:
1. Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwalaksana (Irjen Kemhan periode 2019-2022)
Bintang Budaya Parama Dharma
1. Ahli Waris Almarhum Prof.Dr.Mundardjito (Arkeolog)
Bintang Jasa Pratama
1. Ahli Waris Almh. dr.Carolina Rezeki Sihombing (Dokter Spesialis RSUD Kota Depok)
2. Ahli Waris Alm. Sunjaya (Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas Sukatani Kabupaten Bekasi)
Mewakili 98 penerima lainnya
Bintang Jasa Nararya
1. Alm. Gugum Gumbira (Seniman Tradisi Sunda)
2. Almh. Dewi Wikantini (Bidan Penyelia UPTD Puskesmas Bakti Jaya Kota Depok)
Mewakili 22 penerima lainnya.
Â
Istana Akan Undang 2.000 Masyarakat di Upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI
Pihak Istana akan menyelenggarakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-77 RI pada 17 Agustus 2022 secara terbuka, dengan mengundang masyarakat dengan jumlah terbatas. Ini kali pertamanya pihak Istana mengundang masyarakat secara terbuka sejak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada 2020 lalu.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan hanya 2.000 masyarakat akan diundang dalam Upacara Detik-Detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta. Sementara itu, ada 3.000 masyarakat yang diundang pada Upacara Penurunan Bendera di sore hari.
"Kita tambahkan pada tahun ini juga kita mengundang masyarakat terbatas masih terbatas, kurang lebih 1.000 sampai 2.000, kurang lebih 2.000-an di pada pagi hari. Dan di 2.000 sampai 3.000 di (Upacara penurunan bendera) sore hari," kata Heru dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (1/8/2022).
Selain itu, kata dia, pihak Istana juga akan mengundang para menteri, ketua lembaga, dan beberapa petinggi serta perwira tinggi TNI-Polri dalam Upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI.
Heru menyampaikan pihaknya tetap menyediakan live streaming agar masyarakat bisa menyaksikan Upacara HUT Kemerdekaan ke-77 RI secara virtual.
"Ditambah kami panitia tetap diselenggarakan secara virtual. Perbedaan tahun lalu adalah kami tidak mengundang masyarakat, tapi kali ini kita undang masyarakat terbatas," jelasnya.
Advertisement
Tema HUT ke-77 RI
Adapun tema dan logo HUT ke- 77 RI yakni, 'Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat'. Tema ini mengartikan Indonesia yang sudah melampaui kondisi Covid-19
Seperti diketahui, peringaran HUT Kemerdekaan RI digelar secara terbatas dalam dua tahun terakhir karena situasi pandemi Covid-19. Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia hanya dihadiri oleh undangan terbatas yang terlibat dalam rangkaian upacara peringatan.
Bahkan, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Upacara HUT Kemerdekaan RI hanya beranggotakan 8 orang pada tahun 2020. Namun, Paskibraka sudah dilakukan dengan formasi lengkap pada tahun berikutnya.
Tak hanya itu, pihak Istana juta tidak mengundang pihak lain dalam dua tahun terakhir. Hanya pasukan dan para menteri yang bertugas yakni, Ketua DPR RI, Ketua MPR RI, Menteri Agama, Panglima TNI, dan Kapolri.