Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menargetkan kebutuhan bawang putih di Jateng tercukupi hingga di atas 50 persen per bulan.
Ganjar mengatakan, saat ini kebutuhannya baru tercukupi 20 persen.
Baca Juga
"Mungkin swasembada bawang ngga, tapi mendekati produksi atau kebutuhan bisa tercukupi di atas 50 persen wajib menurut saya," tutur Ganjar di Learning Centre Bawang Putih, Desa Guci, Bumi Jawa, Tegal, Jateng, Jumat (12/8/2022).
Advertisement
"Kalau sekarangkan 20 persen kurang lebih, menurut saya ini terlalu kecil," sambung Ganjar.
Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), kebutuhan bawang putih Jateng mencapai 10 ribu ton per bulan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Ganjar pun mendorong pemanfaatan Learning Centre Bawang Putih.
Berkolaborasi dengan Bank Indonesja (BI), Institut Pertanian Bogor (IPB), Pemerintah Kabupaten Tegal, dan Kementerian Pertanian (Kementan), Ganjar berharap Learning Centre tersebut bisa diduplikasi di banyak daerah.
"Dan ini bagian dari perintah Pak Presiden kepada kita untuk menjaga ketahanan pangan kita," tuturnya.
Ganjar juga berharap ketersediaan para off taker untuk membeli hasil tani para petani bawang putih di daerah, baik dari BUMN, BUMD, ataupun perusahaan swasta.
"Kita siapkan off taker-nya nanti bisa kita pakai kekuatan-kekuatan jatakanlah dsri pemerintah daerah, BUMN, BUMD, itu bisa kita lakukan," tuturnya.
Dikelola Kelompok Tani
Adapun rintisan Learning Centre Bawang Putih di Tegal menyediakan fasilitas gedung bangsal belajar dan greenhouse senilai Rp367 juta melalui anggaran Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) tahun 2021.
Sedangkan pada 2022, Kantor Perwakilan Bank Indonesia membantu penataan infrastruktur lingkungan dan sarana sarana pembelajaran sebesar Rp300 juta.
Learning Centre Bawang Putih di Tegal sendiri akan dikelola oleh Kelompok Tani Berkah Tani Tuwel di bawah binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal.
Advertisement