Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto melontarkan pujian kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bahkan, tidak menutup kemungkinan sejarah akan mencatatnya sebagai salah satu Presiden terbaik Indonesia.
"Saya ini sudah tahun ketiga saya menjadi anak buah Pak Jokowi. Dan saya tidak malu-malu karena kesetiaan adalah jiwaku. Bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki pemimpin yang arif dan bijaksana. Saya rival Pak Joko Widodo selama 10 tahun, tapi beliau memiliki jiwa besar untuk mengajak rekonsiliasi, beliau memiliki jiwa besar mengajak saya bergabung dalam pemerintahan. Negara mana yang ada sudah kalah begitu," tutur Prabowo dalam Rapimnas Gerindra di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).
Baca Juga
Menurut Prabowo, saat bergabung dalam pemerintahan Jokowi, ada banyak yang menunjukkan kekecewaan. Namun, nyatanya malah pihak tersebut berasal dari luar negeri atau negara lain lantaran lebih suka melihat Indonesia rusuh.
Advertisement
"Saya memandang itu suatu sikap negarawan. Mungkin suatu saat sejarah akan mengatakan Pak Jokowi adalah salah satu Presiden terbaik di Indonesia," jelas dia.
Prabowo bahkan mengaku apabila menerima amanah memimpin negeri ini, akan sangat tidak mudah meneruskan prestasi dari Jokowi. Dia menegaskan, keberhasilan yang telah dicapai negeri ini di bawah kepemimpinan Jokowi haruslah diakui.
"Jadi pada hari ini saya katakan bahwa saya dan Cak Imin bisa begini karena Pak Joko Widodo," Prabowo menandaskan.
Prabowo-Muhaimin Tanda Tangani Piagam Kerjasama Gerindra-PKB
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi menandatangani Piagam Kerjasama Politik kedua partai demi menyongsong Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.
Pantauan Liputan6.com, Sabtu (13/8/2022), penandatangan Piagam Kerjasama Politik Gerindra-PKB ditandatangani langsung oleh Prabowo dan Muhaimin sekitar pukul 10.00 WIB.
Penandatanganan Piagam Kerjasama Politik Gerindra-PKB disambut riuh para kader partai. Adapun isi dari piagam tersebut dibacakan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco dan Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan, dirinya sangat cocok dengan kalangan kyai, khsusunya Nahdlatul Ulama (NU). Sebab dalam sejarahnya, NU cerminan kesungguhan kebangsaan.
"Selalu membela bangsa dalam keadaan kritis atau genting. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 di Jakarta itu adalah proklamasi kemerdekaan, tetapi ujian kemerdekaan kita di Surabaya pada November 1945. Dan di situ kita melihat keberpihakan para ulama," tutur Prabowo.
Bagi Prabowo, PKB merupakan anak kandung dari NU. Bahkan, tradisi kepengurusan dan kader yang berasal dari non muslim pun ada di partai tersebut, selayaknya NU dulu.
"Artinya PKB adalah partai terbuka, partai yang merangkul semua. Jadi jangan heran kalau Gerindra cocok dengan PKB. Gus, kita dari dulu pengen sama antum. Dari dulu kami ingin sama antum. Tapi tidak ada kata terlambat. Walaupun dari dulu kita belum sekompak ini, tapi dari dulu kita selalu dekat di hati," jelas Prabowo.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menambahan, kerjasama antara Gerindra dan PKB merupakan upaya besar dalam menyongsong kesejahteraan masyarakat.
"Insyaallah 2024 kita akan merebut kekuasaan untuk kemakmuran dan kesejahteraan Indonesia. Kekuasaan bagi PKB dan juga mungkin bagi Gerindra juga adalah alat paling efektif menghadirkan kemakmuran," kata Muhaimin.
Muhaimin yakin kebersamaan Gerindra-PKB akan menjadi sejarah dalam membangun Indonesia yang adil dan makmur. Dia menyatakan, koalisi kedua partai itu dapat membawa kemaslahatan bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
"Obsesi berbuah prestasi, permisi PKB-Gerindra koalisi," tandasnya.
Advertisement