Sukses

Pasca IKN Pindah, DPRD DKI Ingin Wujudkan Jakarta Jadi Kota Bisnis dan Jasa

Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad, menyatakan Jakarta pasca IKN ingin diwujudkan jadi kota bisnis dan jasa.

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan dan anggota panitia khusus (Pansus) Jakarta pasca ibu kota negara (IKN) mengadakan rapat kerja membahas Jakarta pasca IKN. Pasalnya, pemerintah pusat bakal memindahkan ibu kota negara (IKN) ke kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Anggota pansus Jakarta pasca IKN Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad, menyatakan Jakarta pasca IKN ingin diwujudkan jadi kota bisnis dan jasa.

"Salah satu yang sudah jadi gambaran umum kan kita pengen jadi kota bisnis dan jasa ya," kata Idris di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (15/8/2022).

Komisi E, kata Idris menyambut baik rekomendasi dan gambaran itu. Namun, dia menyoroti kesenjangan dan perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di DKI Jakarta.

"Nah, di situ kalau kami sih salah satu yang disoroti adalah bagaimana kalau kita berkembang jadi kota bisnis dan jasa, kesenjangan dan perkembangan manusia itu jangan sampe ketinggalan," jelas Idris.

Idris menjelaskan bahwa terdapat banyak kasus yang menunjukkan bahwa perkembangan bisnis dan jasa justru menimbulkan kesenjangan. Hal itu, kata dia yang harus menjadi perhatian Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pasca IKN.

"Banyak kasus bahwa perkembangan bisnis dan jasa itu pada akhirnya juga akan menimbulkan kesenjangan. Nah, ini yang harus dipersiapkan dari sekarang," kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kekhawatiran tentang Kualitas SDM

Idris mengatakan kualitas SDM menjadi kekhawatiran terbesar Komisi E, apabila Jakarta diwujudkan jadi kota bisnis dan jasa. Pasalnya kata dia, tanpa pindah ibu kota pun, Jakarta sudah menghadapi permasalahan SDM, misalnya pengangguran dan angka putus sekolah.

"Jangan sampai misalnya kita kota jasa. Tapi apakah kita siap dengan hospitality kita, terus misalnya siap tidak angkatan kerja kita yang kompetitif. Itu kan sebenarnya jadi pertanyaan," ucap dia.

Idris berpendapat, hal itu yang harusnya diatasi terlebih dahulu sebelum mewujudkan Jakarta jadi kota bisnis dan jasa. Misalnya, kata dia dengan membenahi sektor pendidikan.

"Kalau bisa, semakin tinggi pendidikan ya, sehingga SDM kita bisa terserap optimal nantinya, gitu," ujar dia.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS