Liputan6.com, Jakarta - Soal Isu Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menanggapi kabar memberikan restu kepada Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Jokowi mengaku tak masalah bila ada yang menafsirkan dirinya memberikan endorse kepada Prabowo atau Ganjar.
Menanggapi ini, Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah kembali mengingatkan pesan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Megawati menegaskan, kader PDIP jangan bermanuver dan jangan banyak pasang kaki.
"Ibu kan sudah mengingatkan jangan bermanuver, jangan double standar, jangan banyak pasang kaki. Tegak lurus," ujar Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/8/2022).
Advertisement
Baca Juga
Basarah kembali bicara hak prerogatif Megawati sebagai ketua umum untuk menentukan calon presiden dan calon wakil presiden dan arah koalisi.
"Karena yang memberikan prerogatif kepada ibu Mega ya partai itu sendiri dalam kongres," kata wakil ketua MPR RI ini.
Kader PDIP diminta untuk patuh terhadap hak prerogatif Megawati. Akan ada saatnya Megawati menggunakan hak prerogatif itu untuk menentukan capres dan cawapres.
"Pengalaman-pengalaman itulah yang kami yakini dengan kearifan dan kematangan ibu Mega, beliau akan menggunakan hak prerogatifnya di saat yang tepat untuk menentukan siapa capres dan siapa cawapresnya," kata Basarah.
"Kader-kader PDIP harusnya tegak lurus terhadap aturan yang dibuat sendiri oleh seluruh segenap partai di dalam setiap kongresnya," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi isu dirinya memberikan restu kepada Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Dia hanya bilang, tidak melarang jika ada yang menyampaikan untuk maju jadi capres.
"Istilahnya saya kira karena menyampaikan kepada saya, masa saya bilang jangan, ndak, kan enggak begitu mustinya," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (12/8/2022).
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jokowi Tak Mungkin Melarang
Menurutnya, dalam demokrasi siapapun bisa menyampaikan keinginan. Jokowi tak mungkin melarang jika menterinya berkeinginan maju jadi capres.
"Ya silakan, demokrasi kita kan memang harus disampaikan seperti itu, enggak mungkin presiden ada misalnya menteri yang ke saya untuk menyampaikan itu, kemudian saya bilang tidak, enggak bisa," tuturnya.
Bekas Wali Kota Solo ini juga mempersilakan saja bila ada tafsir memberikan restu capres kepada Prabowo maupun Ganjar.
"Ya silakan. Kalau itu ditafsirkan sebagai restu ya silakan juga," kata kepala negara.
Reporter:Â Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement