Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan saat ini semua negara, termasuk Indonesia sedang menghadapi ujian. Menurut dia, sebanyak 553 juta jiwa di dunia terancam mengalami kemiskinan ekstrem.
Jokowi menyampaikan perang Rusia-Ukraina yang meletus tiba-tiba, membuat krisis pangan, energi, dan keuangan tak terhindarkan lagi. Sebanyak 107 negara terdampak krisis, sebagian di antaranya diperkirakan jatuh bangkrut.
Baca Juga
"Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. Tiba-tiba meletus perang di Ukraina, sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi," kata Jokowi saat menyampaikan Sidang Tahunan MPR di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa (16/8/2022).
Advertisement
"Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangandan kelaparan," sambungnya.
Dia mengatakan ujian ini tidak mudah bagi dunia dan Indonesia. Jokowi menekankan semua ujian ini harus dihadapidengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan.
Kendati begitu, dia bersyukur Indonesia mampu menjadi salah satu negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.
"(Indonesia) termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan," ujarnya.
Selain itu, Indonesia juga bergahil mengendalikan inflasi di kisaran 4,9 persen. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen.
"Jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9 persen," katanya.
Â
Ekonomi Tumbuh
Bahkan, kata Jokowi, sampai pertengahan tahun 2022 ini, APBN juga surplus Rp106 triliun. Oleh karena itu, pemerintahm ampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik, sebesar Rp502 triliun di tahun 2022 ini, agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi.
Tak hanya itu, ekonomi berhasil tumbuh positif di 5,44 persen pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdaganganjuga surplus selama 27 bulan berturut-turut, dan di semester I tahun 2022 ini surplusnya sekitar Rp364 triliun.
"Capaian tersebut patut kita syukuri. Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengahperekonomian dunia yang sedang bergolak," tutur Jokowi.
"Di satu sisi, kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hati-hati. Namun di sisi lain, agenda-agenda besar bangsa harus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju," imbuh dia.
Advertisement