Sukses

Puan Maharani Sentil Sikap ASN soal Membenarkan yang Biasa

Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, jumlah ASN saat ini lebih dari 3,9 juta. Reformasi Birokrasi yang dijalankan oleh ASN merupakan sebuah modal kekuatan dalam mempercepat kemajuan Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan pentingnya penguatan kualitas dan karakter Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Dia turut menyentil sikap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sering membenarkan hal-hal yang biasa dilakukan, bukan sebaliknya.

Puan mengatakan, jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) saat ini lebih dari 3,9 juta. Reformasi Birokrasi yang dijalankan oleh Aparatur Sipil Negara, merupakan sebuah modal kekuatan dalam mempercepat kemajuan Indonesia.

"Aparatur Sipil Negara harus meninggalkan sikap membenarkan yang biasa dan mulai dengan semangat baru yaitu membiasakan yang benar," kata Puan dalam Sidang Tahunan MPR di Gedung MPR DPR, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Dia juga menyampaikan, dalam mempercepat capaian kemajuan Indonesia, selain pemulihan sosial dan ekonomi nasional, maka agenda strategis ke depan perlu memperkuat dan mempertajam upaya-upaya yang diarahkan pada pembangunan kualitas dan karakter nasional manusia Indonesia, pembangunan kedaulatan pangan nasional, penguatan industri nasional, pemerataan pembangunan infrastruktur, serta reformasi birokrasi yang nyata.

Puan menyatakan, pemerintah perlu memberikan perhatian besar kepada generasi muda. Pasalnya, nanti merekalah yang akan mewarisi Indonesia.

"Saat ini Generasi muda Indonesia telah banyak menunjukan prestasi yang membanggakan baik di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, digital, seni budaya, olahraga, startup, dan lain sebagainya. Ke depan, berbagai upaya agar diarahkan untuk memperkuat kemudahan akses dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan di setiap jenjang, memperkuat vokasional, memperkuat ruang kewirausahaan," jelas dia.

2 dari 2 halaman

Jangan Sampai Minyak Goreng Langka

Tidak ketinggalan, lanjut Puan, pemerintah juga perlu memperkuat upaya pada fokus peningkatkan produktivitas pangan, industri pangan dan kesejahteraan petani. Jangan sampai terjadi lagi permasalahan seperti kelangkaan minyak goreng, sementara Indonesia merupakan negara penghasil CPO terbesar di dunia.

"Kita tidak ingin hanya menjadi sasaran pasar dari produk luar, kita ingin dapat berdikari di bidang ekonomi melalui industri nasional. Kita juga tidak ingin bangsa Indonesia hanya menjadi kuli di negerinya sendiri. Kita harus vangga menggunakan produk anak bangsa Indonesia," kata dia.

Puan turut menegaskan bahwa pemerataan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia juga membutuhkan perhatian ekstra. Tentunya, majunta pembangunan di daerah adalah kemajuan bagi bangsa Indonesia.