Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan ditangkapnya Bupati Pemalang, Mukti Agung Wibowo dalam OTT KPK beberapa waktu lalu adalah sebuah pengkhianatan kepada rakyat.
Hal itu disampaikannya dalam sambutan upacara peringatan HUT Jateng ke-72 di halaman Kantor Pemerintah Provinsi Jateng, Kota Semarang.
Baca Juga
"Ada noda yang terlempar ke muka kita, ada pengkhianatan yang kita terima pada hari yang mestinya kita merasa bangga dan bahagia. Sebenarnya apa susahnya untuk tidak korup?" tegas Ganjar, Senin (15/8/2022).
Advertisement
Ganjar pun mengingatkan soal ruang pengabdian bagi yang ingin menjadi pejabat. Menurut Ganjar, jangan menjadi pejabat kalau ingin kaya lantaran profesi ini sejatinya adalah pengabdian kepada negara.
"Sekali lagi saya ingatkan siapapun Anda yang ingin kaya jangan bermimpi jadi pejabat karena jabatan bukan jalan mencari kekayaan, ini adalah ruang pengabdian," tuturnya.
Ganjar juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk menghentikan praktek korupsi.
"Kita mengingatkan kepada seluruh pemerintah daerah yang ada di Jawa Tengah, provinsi sendiri kami mengingatkan diri kami sendiri, di kabupaten kota kami juga ingatkan hentikan semua praktek buruk, hentikan korupsi," kata Ganjar.
OTT Beserta 33 Pejabat
Selain korupsi, Ganjar juga menegaskan kepada semua jajaran untuk menghentikan praktek jual-beli jabatan. Ganjar menyebut akan menindak siapa saja yang melakukan praktek tersebut.
"Jual beli jabatan itu terdengar di mana-mana ceritanya. Maka saya ingatkan kepada teman-teman yang lain untuk menghentikannya atau ditangkap," imbuhnya.
"Ini yang saya sampaikan keras tadi agar semuanya benar-benar peduli. Mestinya kita bicara banyak prestasi," sambung Ganjar.
Sebelumnya, Bupati Pemalang Mukti Agung Wibowo diamankan KPK bersama 33 pejabat lainnya dalam OTT KPK, Kamis (11/8).
KPK juga menyita barang bukti sejumlah uang dengan total sebanyak Rp 6,1 miliar yang diduga hasil tindakan pidana korupsi atau jual beli jabatan.
Advertisement